Jambi (ANTARA GORONTALO) - Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar
Parawansa kembali mengingatkan bahwa sebanyak 304 Kabupaten/kota di
Indonesia rawan bencana alam pada musim hujan.
Ketika dikonfirmasi Antara usai menghadiri puncak peringatan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Jambi, Sabtu, menteri
mengatakan, untuk mengantisipasi tingginya ancaman bencana, yang harus
dilakukan yakni mereduksi kemungkinan risiko bencana, kemudian katanya
membangun antisipasi dini masyarakat di daerah-daerah rawan bencana dan
petanya harus ada.
"Di Indonesia itu ada 304 Kabupaten/kota yang rawan bencana, 274
Kabupaten/kota itu rawan tanah longsor, jadi sisanya ada yang rawan
banjir, rawan kemungkinan merapi, gunung-gunung berapi yang rawan erupsi
lagi dan lainnya," kata Khofifah.
Dia menyebut kehidupan harmonis (Living Harmony) itu menjadi
penting, karena dengan itu masyarakat kemudian akan ramah dengan
lingkungan yang kadang-kadang kurang bersahabat, mereka sudah harus siap
siaga sebelumnya dan memang harus ada proses deteksi dini yang menyatu
dengan masyarakat.
Menurutnya, jika masing-masing daerah itu sudah terdeteksi rawan
bencana, hendaknya dilakukan persiapan-persiapan yang komprehensif agar
masyarakat bisa menjalankan antisipasi bencana tersebut.
"Maka saat bencana mereka akan bisa menjalankan
antisipasi-antisipasi secara mandiri, itu yang memang harus
dikembangkan, makanya petugas Tanggap Bencana (Tagana) itu langsung
turun jika ada bencana dan setiap Kabupaten/kota sudah ada Tagananya,"
katanya.
Terkait masyarakat yang ramah lingkungan, Khofifah yang
berkesempatan berkunjung ke kampung Bantar (Bersih, Aman dan Pintar) di
Liposos II, Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi,
mengungkapkan bahwa salah satu bentuk "living harmony" itu ia temukan di
Kampung yang dicanangkan sebagai kawasan Lingkungan Sosial Terpadu ini.
"Saya menemukannya disini, jadi Living harmony itu bagaimana
masyarakat itu bisa hidup harmony dengan lingkungannya, masyarakat bisa
hidup harmonis dengan masyarakat yang lain dan bagaimana masyarakat
mencoba membangun kebersamaan di antara perbedaan yang ada. Ini adalah
kota Jambi, tapi saya menangkap bahwa penduduk disini juga banyak dari
Jawa, jadi saya melihat ada Living Harmony di kampung Bantar ini,"
ungkapnya.
Mensos tegaskan 304 kabupaten/kota rawan bencana
Sabtu, 20 Desember 2014 23:08 WIB