Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 satu atap Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, mulai berbenah menghadapi kegiatan belajar mengajar (KBM), setelah sebelumnya diduduki warga yang mengaku ahli waris lahan.
Kepala SMPN 3 satu atap Kabila Bone, Wahyudin Rauf, Minggu, menjelaskan, para siswa dan seluruh tenaga pengajar di sekolah tersebut, bisa lega setelah gedungnya itu bisa dioptimalkan lagi, karena selama ini tidak memiliki lahan representatif.
Sebelumnya konflik berkepanjangan, yakni sekitar enam tahun itu, antara Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan para ahli waris tanah yang menjadi lokasi pendidikan itu,
Akibatnya, pemerintah daerah harus mengontrak salah satu rumah milik warga di daerah itu, untuk dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar.
"Anak-anak didik sudah bisa merasakan bangku kelas yang sesungguhnya, mereka tidak lagi duduk berdesakan seperti di rumah sewa sebelumnya," kata Wahyudin.
Wahyudin menambahkan, sudah 6 tahun lamanya para siswa tidak memiliki tempat belajar representatif, mengingat persoalan tanah yang berlarut-larut dan akhirnya harus sampai ke Mahkamah Agung.
"Mulai saat ini hingga beberapa waktu ke depan, SMPN 3 satu atap Kabila Bone akan maju seperti sekolah lainnya," katanya.
Wahyudin berharap, pemerintah daerah bisa memperhatikan fasilitas yang masih kurang disekolah ini.
SMPN 3 satu atap Kabila Bone kata Wahyudin, belum memiliki Ruang Kelas Baru (RKB), Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam, perpustakaan maupun fasilitas lainnya yang bisa menunjang kearah yang lebih baik lagi.
SMPN 3 Kabila Bone Berbenah Hadapi KBM
Minggu, 25 Januari 2015 16:21 WIB