Makassar (ANTARA GORONTALO) - Tim gabungan SAR di Sulawesi Barat pada Rabu
membentuk posko untuk menyisir Selat Makassar mencari korban yang
mungkin masih tercecer menyusul penemuan kursi pesawat yang diduga
berasal dari AirAsia QZ8501.
"Sejak penemuan kursi pesawat dan benda-benda lainnya pada hari
Rabu itu oleh nelayan, kemudian kita koordinasikan dengan Basarnas
Pusat, lalu kita diperintahkan untuk membentuk posko pencarian di
Sulbar," ujar ujar Kepala Basarnas Wilayah A Makassar, Roki Asikin,
Kamis.
Dia mengatakan, pencarian jenazah korban AirAsia ini akan
memfokuskan pada Selat Makassar yakni di Perairan Sendana, Kabupaten
Majene, serta perairan lainnya di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Roki menyatakan, terdamparnya jenazah itu ke Selat Makassar atau
di Perairan Sendana, Kabupaten Majene karena angin sekarang ini
berhembus ke arah barat.
"Ini musim barat dan dia bisa lepas dari ujung Kalimantan Selatan
lalu naik ke utara. Jika angin barat ini terus berhembus bisa sampai
tumpuannya ke Selayar (Sulsel)," katanya.
Dengan adanya penemuan jenazah ini, dirinya kemudian berkoordinasi
dengan Basarnas pusat serta Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk
memfokuskan pencarian di Selat Makassar.
Setelah koordinasinya itu, pihak Polda Sulsel kemudian
memerintahkan Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpoliar) serta Polres
Majene, Sulbar untuk bersama-sama dengan Basarnas melakukan pencarian.
"Kita sudah ada tim Basarnas di Sulbar dan dengan penemuan ini,
otomatis dibentuk posko bersama di Majene untuk mencari korban lainnya
yang diduga tersapu ombak hingga ke Selat Makassar," jelasnya.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak usai
tinggal landas dari bandara Internsional Juanda Surabaya menuju ke
Singapura pada Minggu (28/12).
Pesawat berpenumpang 155 orang tersebut dinyatakan hilang setelah
melakukan penerbangan selama satu jam usai tinggal landas pukul 05.30
WIB.
SAR sisir Selat Makassar susul penemuan kursi pesawat
Kamis, 29 Januari 2015 18:21 WIB