Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Oksitoksin, yang kadang juga disebut hormon
cinta, punya status legendaris dalam budaya populer karena peran
pentingnya dalam perilaku seksual dan ikatan jangka panjang.
Para
peneliti dari University of Sydney, Australia, dan University of
Regensburg, Jerman, menemukan bahwa hormon itu juga punya pengaruh luar
biasa pada efek memabukkan alkohol dalam laporan yang dipublikasikan di
jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada Rabu (24/2).
Ketika
para peneliti memasukkan oksitosin ke otak tikus yang diberi alkohol,
hormon itu mencegah kurangnya koordinasi karena mabuk alkohol.
"Pada
uji setara kesadaran pada tikus, tikus yang diberi alkohol dan
oksitosin lulus dengan nilai bagus sementara mereka yang diberi alkohol
tanpa oksitosin nilainya sangat jelek," kata Dr Michael Bowen dari School of Psychology di University of Sydney dan penulis utama studi itu.
Para
peneliti menunjukkan bahwa oksitosin mencegah alkohol mengakses tempat
spesifik di otak yang menyebabkan efek memabukkan alkohol yang dikenal
sebagai reseptor delta-subunit GABA-A.
"Alkohol merusak
koordinasi dengan menghalangi aktivitas bagian otak yang mengatur
kendali gerak. Oksitosin mencegah efek ini sampai ke titik dimana kita
tidak bisa melihat dari perilakunya bahwa tikus-tikus itu benar-benar
mabuk. Ini benar-benar efek yang menakjubkan," kata Dr. Bowen.
Efek
"menyadarkan" oksitosin belum diketahui pada manusia namun para
peneliti berencana melakukan studi itu pada manusia dalam waktu dekat.
"Langkah
pertama untuk memastikan kita punya metode untuk memasukkan obat pada
manusia yang memungkinkan oksitosin dalam jumlah cukup mencapai otak.
Jika kita bisa melakukan itu, kami menduga oksitosin juga akan membuat
bicara dan kesadaran tidak terlalu terganggu setelah konsumsi alkohol
tingkat tinggi," katanya.
Dr Bowen mengatakan meski bisa mengurangi level mabuk, oksitosin tidak benar-benar mengubah tingkat alkohol dalam darah.
"Ini
karena oksitosin mencegah alkohol mengakses tempat di otak yang
membuatmu mabuk, bukan membuat alkohol meninggalkan sistem tubuhmu lebih
cepat," katanya seperti dilansir laman The University of Synney.
Beberapa orang mungkin khawatir obat untuk menurunkan kemabukan bisa membuat mereka minum lebih banyak.
Tapi
penelitian terpisah yang dilakukan oleh peneliti dari kelompok lain
menunjukkan bahwa menggunakan oksitosin menurunkan konsumsi dan
keinginan untuk mengonsumsi alkohol pada tikus maupun manusia.
"Kami
yakin bahwa efek oksitosin pada konsumsi alkohol dan hasrat untuk minum
alkohol melalui mekanisme yang sama di otak dengan yang diidentifikasi
dalam riset kami," kata Dr Bowen.
Penemuan mereka bisa menjadi
petunjuk penanganan gangguan penggunaan alkohol berbasis oksitosin yang
menyasar mekanisme tersebut.
Efek menyadarkan hormon cinta
Rabu, 25 Februari 2015 15:12 WIB