Bekasi (ANTARA GORONTALO) - Saksi peredaran beras plastik di Kota Bekasi,
Dewi Septiani (29), terus dimintai keterangan oleh polisi yang berusaha
mendalami kasus ini, namun Dewi mengaku merasa tertekan secara
psikologis.
"Saya kan hanya menyampaikan saja melalui media
sosial agar masyarakat mewaspadai peredaran beras plastik. Bukan maksud
saya mau bikin resah masyarakat," kata Dewi di Bekasi, Jumat.
Dia
menilai penyidik kepolisian terkesan menyudutkannya sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas keresahan masyarakat terkait peredaran beras
plastik.
Tidak itu saja dia juga menganggap penyidik terkesan
menyudutkannya untuk bertanggung jawab atas penyebaran berita di media
sosial.
Dewi pertama kali memublikasikan temuan beras plastik melalui Facebook dan Instagram sampai akhirnya diketahui wartawan.
"Saya
memublikasikan temuan beras plastik yang saya beli dari kios beras di
Mutiara Gading Timur semata-mata supaya masyarakat waspada, bukan untuk
meresahkan masyarakat," kata Dewi.
Dewi mengungkapkan, selama
diperiksa di Mapolsek Bantargebang sejak Selasa (19/5), dia tidak
didampingi seorang pun kuasa hukum, bahkan Selasa itu dia mengaku
diperiksa pukul 13.00 WIB hingga 21.30 WIB dengan dicecar pertanyaan
yang sama.
Kamis kemarin laporan Dewi telah dilimpahkan ke Mapolresta Bekasi Kota dan sejak itu dia sudah didampingi pengacara.
"Namun
saat ini saya sudah didampingi teman-teman dari Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) jadi lebih tenang selama menjalani pemeriksaan di Mapolresta
Bekasi Kota," kata Dewi.
Menurut dia, penyidik Mapolresta Bekasi
Kota lebih kooperatif dalam menggali keterangan seputar peredaran beras
plastik tersebut.
Dewi juga bersyukur atas penyataan Pemkot
Bekasi yang telah memastikan bahwa berdasarkan uji laboratorium beras
yang diperolehnya dari seorang penjual berinisial S mengandung bahan
plastik.
"Saya bersyukur beras itu benar plastik. Mudah-mudahan (niat saya) ini menjadi kebaikan kita semua," kata dia.
Namun, gara-gara diperiksa secara simultan dalam kasus ini dalam status saksi, Dewi harus menghentikan sementara usahanya.
"Hingga saat ini saya belum membuka kembali jualan bubur dan nasi uduk saya karena harus menjalani keterangan polisi," kata dia.
Pengungkap beras plastik sempat merasa tertekan
Jumat, 22 Mei 2015 18:16 WIB