Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo meminta agar potensi di
daerah perbatasan dikembangkan antara lain dengan memperbaiki sarana
serta membangun sentra ekonomi untuk ekspor dan impor.
"Seperti yang sudah saya sampaikan kita ingin perbaiki kondisi di
perbatasan kita di perbatasan darat, di Kalimantan dan Papua," kata
Presiden saat membuka rapat pengembangan daerah perbatasan di Kantor
Presiden Jakarta, Selasa.
Selain infrastruktur perbatasan yang belum optimal, Presiden
mengatakan peluang ekonomi seperti mendorong kegiatan ekspor dan impor.
"Terlihat sekali saat saya meninjau pos perbatasan di Entikong
Januari lalu, ada peluang ekspor impor tapi kita tidak gunakan dengan
baik," kata Kepala Negara.
Presiden mencontohkan, Malaysia yang menetapkan satu titik di daerah
perbatasan di kawasan Sarawak menjadi pelabuhan internasional dan
mendorong ekspor impor.
"Diperlukan keterpaduan seluruh kementerian karena tahun ini di
semua perbatasan kita akan dibangun dan saya harapkan semua
berkoordinasi sehingga kita harapkan perbatasan bisa digunakan maksimal
oleh rakyat dan bisa melayani ekspor impor dan dari Polri pemberantasan
kegiatan ilegal bisa dilakukan selain peluang ekonomi ekspor impor bisa
dilakukan," kata Presiden.
Sebagai sebuah langkah awal, Presiden mengatakan pemerintah sudah
mengalokasikan anggaran Rp1 triliun untuk pembenahan pos lintas batas di
Entikong, Kalimantan Barat.
Hadir dalam rapat tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkeu
Bambang Brodjonegoro, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal (Pol)
Badrodin Haiti, Menhub Igansisus Jonan dan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Basuki Hadimuljono.
Presiden Jokowi minta potensi daerah perbatasan agar dioptimalkan
Selasa, 7 Juli 2015 18:02 WIB