Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, berharap
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyepakati pembentukan kelompok kontak
untuk penanganan terorisme dan ekstremisme, seperti yang diusulkan
beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Indonesia.
Saat menerima kunjungan kerja Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Ameen
Madani, ke Indonesia pada 27-28 September, Marsudi mengemukakan harapan
agar pembentukan kelompok kontak tersebut dapat disepakati dalam
pertemuan OKI yang akan datang.
"Efektivitas kelompok ini akan sangat bermanfaat bagi negara-negara
OKI serta memperkuat pandangan bahwa terorisme dan ekstremisme tidak
sejalan dengan ajaran Islam, sebagai agama yang rahmatan lil alamin,"
ujar dia seperti dikutip dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta,
Sabtu.
Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada Madani yang telah
mendistribusikan proposal Indonesia kepada negara anggota OKI untuk
membentuk Contact Group on Joint Islamic Strategic Action (JISA).
"Hal ini merupakan tindak lanjut dari usulan Presiden Joko Widodo
yang disampaikan pada pertemuan negara-negara Islam di sela-sela KAA
(Konferensi Asia Afrika) di Bandung pada Mei lalu," kata dia.
Hal yang sama disampaikan Madani dalam pertemuan dengan Marsudi
telah dibahas upaya-upaya agar OKI dan Indonesia dapat bekerja sama
dalam menanggulangi krisis dan terorisme.
"OKI merupakan organisasi internasional pertama yang mengadopsi
Konvensi untuk Memerangi Terorisme Internasional," ujar Madani.
Dalam kesempatan itu, Madani juga menyampaikan rencana program kerja
OKI untuk sepuluh tahun ke depan, yaitu dari 2016 hingga 2025.
Selain itu, Sekjen OKI juga menyampaikan undangan kepada Indonesia
untuk menghadiri tiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI yang akan
dilaksanakan pada 2015 dan 2016.
Indonesia harap oki sepakati kelompok penanganan terorisme
Sabtu, 29 Agustus 2015 18:27 WIB