Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Tahukah anda soal salam merdeka? Pimpinan Badan
Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah menegaskan salam merdeka bukanlah salam
partai politik tertentu, tetapi merupakan salam kebangsaan Indonesia.
"Dewasa
ini banyak dari kita menganggap salam merdeka sebagai salam politik,
salam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Basarah saat
memberikan orasi kebangsaan pada DPP Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) di
Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Bila membaca dokumen
kenegaraan 31 Agustus 1945, presiden pertama Indonesia pernah
mengeluarkan maklumat pemerintah yang berisi bahwa mulai 1 September
1945, salam merdeka diresmikan sebagai salam kebangsaan Indonesia,"
tambah dia.
Sejak saat itu, lanjut Basarah, hingga pergantian
presiden berikutnya, maklumat ini belum pernah dicabut. Dengan begitu,
"salam merdeka" secara yuridis masih resmi sebagai salam kebangsaan
Indonesia.
Dia mengatakan, salam merdeka diawali dengan
mengangkat tangan kanan ke atas sambil membuka kelima jari dan
menaruhnya di pundak. Serta merta, teriakkanlah kata "merdeka".
"Makna
filosofisnya, kita diwariskan oleh para pendahulu bangsa kita menjaga
kemerdekaan Indonesia. Diletakkan di pundak, artinya tiap-tiap Warga
Negara Indonesia, apa pun agamanya, apapun sukunya, apapun profesinya
punya kewajiban menjaga kemerdekaan Indonesia," tutur Basarah.
Salam merdeka bukan salam parpol tertentu
Selasa, 9 Februari 2016 18:51 WIB