"Pengamanan sudah siap, tanggung jawab TNI itu," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, usai buka bersama di kediaman Ketua DPD, Irman Gusman, di Kawasan Kuningan Jakarta, Rabu.
Secara
fisik, belum dilaporkan secara resmi kehadiran unsur militer asing yang
mengancam Indonesia di Kepulauan Natuna dan perairan sekitarnya,
termasuk di perairan zone ekonomi eksklusif Indonesia.
Nurmantyo menyebutkan pengamanan itu tidak perlu berkoordinasi dengan pihak manapun karena Kepulauan Natuna merupakan wilayah Indonesia. "Itu wilayah kita sendiri kok, pokoknya Presiden ke Natuna aman, saya jamin," kata Nurmantyo.
Jokowi dijadwalkan menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Kepulauan Natuna, Kamis pagi (23/6), kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Heri Mokhrizal.
"Agenda presiden ke Natuna itu sangat penting untuk mempercepat pembangunan di pulau itu," katanya, di Tanjungpinang, Rabu.
Nurmantyo menyebutkan pengamanan itu tidak perlu berkoordinasi dengan pihak manapun karena Kepulauan Natuna merupakan wilayah Indonesia. "Itu wilayah kita sendiri kok, pokoknya Presiden ke Natuna aman, saya jamin," kata Nurmantyo.
Jokowi dijadwalkan menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Kepulauan Natuna, Kamis pagi (23/6), kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Heri Mokhrizal.
"Agenda presiden ke Natuna itu sangat penting untuk mempercepat pembangunan di pulau itu," katanya, di Tanjungpinang, Rabu.
Kemarin
(21/6), Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat Indonesia TNI
AL, Laksamana Muda TNI Taufiqoerrahman, memaparkan hal-ihwal penangkapan
kapal ikan China ilegal, Han Tan Cou 19038, di zone ekonomi eksklusif
Indonesia di perairan Kepulauan Natuna pada 17 Juni lalu.
Sejak
Maret lalu, sudah tiga kali kapal ikan China ilegal dikejar dan
ditangkap kapal perang TNI AL. Modus operandi mereka selalu sama, yaitu
masuk dalam jumlah banyak dan dikawal kapal Penjaga Pantai China, dan
bahkan kapal paramiliter China itu berani melakukan manuver-manuver
provokatif kepada kapal perang TNI AL.
China
dan Indonesia sama-sama menandatangani UNCLOS 1982 bersama ratusan
negara lain. Namun China secara sepihak memiliki doktri kelautan yang
menyatakan perairan Kepulauan Natuna --zone ekonomi eksklusif
Indonesia-- adalah arena penangkapan ikan tradisional mereka.