Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan
bahwa sebuah pesawat Hercules C-130 milik Malaysia terpantau telah
melanggar wilayah udara Indonesia di Kepulauan Natuna, dan aktivitasnya
tertangkap oleh radar TNI Angkatan Udara.
"Dibawah kita bicara
dengan Liaison Officer (Perwira Penghubung), Liaison Officer bilang
tidak ada pesawat tapi begitu kita cek itu jelas pesawat berbendera
Malaysia karena militer tidak mengakui, terpaksa kita giring keluar,"
kata Jenderal Gatot Nurmantyo usai buka puasa di Mabes TNI, Jakarta,
Senin.
Apalagi pesawat F-16 sudah melakukan pengecekan untuk membawa
keluar dari batas wilayah. Kemudian, pesawat F-16 TNI AU berusaha
mencegag pesawat Hercules Malaysia itu. Pencegatan itu untuk membuka
jalur internasional.
"Iya, pesawat Malaysia itu, mereka terbang terindikasi kemudian dari radar terpantau, kemudian para pilot F16 take-off untuk memberikan tanda kemudian supaya membuka jalur internasional," kata dia.
Sebelumnya, dua pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara
mengusir pesawat militer Malaysia jenis Hercules C-130 yang diduga
melanggar wilayah Indonesia di kawasan Pulau Natuna, Sabtu (25/06) lalu.
Kedua pesawat tersebut dilesatkan dari Pulau Natuna setelah komunikasi
melalui jalur internasional tidak mendapat respons dari pesawat
Malaysia.
Kepala Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal
Pertama Wieko Sofyan mengatakan, setelah dua F-16 TNI AU membayangi
C-130 milik Malaysia, baru kemudian isyarat melalui gerakan pesawat
dilakukan.
"Di dunia penerbangan sudah umum, mengerti, jika seandainya pilot melakukan gerakan seperti rocking the wing
itu tandanya pesawat lain harus mengikuti. TNI AU hanya mengarahkan
pesawat (Malaysia) itu agar keluar dari wilayah RI," kata Wieko.
Radar TNI-AU deteksi pesawat Malaysia langgar wilayah NKRI
Senin, 27 Juni 2016 21:37 WIB