Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kadivhumas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar
mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jenazah teroris yang tewas
dalam baku tembak pada Senin (18/7) sore di Tambarana, Poso Pesisir
Utara, Sulawesi Tengah adalah gembong teroris Santoso alias Abu Wardah.
"Sampai saat ini, belum dapat (dipastikan) 100 persen jika itu Santoso," kata Irjen Boy, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Pasalnya, menurut Boy, harus dilakukan serangkaian proses pemeriksaan
terlebih dulu oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Butuh proses pemeriksaan oleh Tim DVI. Identifikasi wajah, gigi, DNA.
Apabila proses identifikasi selesai, kami akan umumkan hasilnya,"
katanya.
Pada Senin (18/7), Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI
Tatang Sulaiman, menyebutkan, Batalyon Raider 515 Kostrad Satgas
Tinombala, baku tembak dengan kelompok Santoso dan mengakibatkan salah
satu terduga Santoso, tewas.
"Jadi ada kontak senjata di koordinat UTM 2027-6511. Kontak tembak dari
satuan tugas Batalyon Raider 515 Kostrad. Yang jelas ini tim satgas
penugasan pengejaran Santoso," kata Kapuspen TNI.
Jenderal bintang dua ini menyebutkan, baku tembak terjadi pada Senin
(18/7) sekitar pukul 17.00 WIT. Ada lima orang yang terlibat baku tembak
dengan tim Satgas Tinombala, yang dua orang di antaranya tewas. Salah
satunya diduga merupakan Santoso.
"Dua orang meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," jelas Tatang.
Polisi masih tunggu identifikasi jenazah diduga Santoso
Selasa, 19 Juli 2016 13:43 WIB