Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi momentum untuk
memberikan kebahagiaan dan melindungi anak dari kekerasan.
"Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi semua pihak
untuk bergandengan tangan dalam mewujudkan kebahagiaan dan melindungi
anak Indonesia," ujar Mensos saat peringatan Hari Anak Nasional di Aula
Pusdiklat Kementerian Sosial di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, Mensos mengajak segenap warga bangsa untuk
melindungi dan membahagiakan anak-anak Indonesia agar mereka kelak bisa
menjadi insan-insan yang memiliki karakter.
Ia mengaku tidak mudah untuk membahagiakan anak, dan butuh ikhtiar serius dan kerja keras untuk mewujudkannya.
"Semua pihak semestinya bersama-sama mengupayakan agar anak-anak
Indonesia bahagia dan memberikan perlindungan yang terbaik bagi mereka,"
katanya.
Selain itu, para orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak
dengan nilai-nilai spiritualitas. Misalnya, dalam ajaran Islam, anak
usia 0 s.d. 7 berada pada masa laibuhum, yaitu pengenalan bangsa dan
agamanya melalui metode bermain.
Bagi anak usia 7 s.d. 10 tahun masa addibuhum, yaitu diberikan
tuntunan terkait dengan sopan santun dan etika. Bagi anak 10 tahun ke
atas masa rafiquhum, yaitu pendampingan sebab anak mengalami lompatan
pemikirian.
"Setiap anak adalah unik dan memiliki dunianya sendiri. Jadi, para
orang tua tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak mereka,"
ujarnya.
Menurut dia, saat ini, tidak sedikit para orang tua kesulitan
mendampingi anak-anak untuk mengajarkan sopan santun dan mengarahkan
mereka untuk bisa mengambil keputusuan sendiri pada saat dewasa nanti.
Pada tahun ini, tema Hari Anak Nasional "Akhiri Kekerasan terhadap
Anak" menjadi tugas bersama agar anak-anak Indonesia selain
dibahagiakan, juga melindungi mereka dari segara kekerasan, baik fisik,
rohani, maupun psikologinya.
"Melalui peringatan Hari Anak Nasional tersebut, anak-anak
Indonesia bisa menggapai cita-cita dan masa depannya dengan penuh
bahagia dan terbebas dari segala tindak kekerasan, baik fisik, rohani,
maupun psikologinya," katanya.
Mensos: HAN momentum lindungi anak dari kekerasan
Minggu, 24 Juli 2016 13:23 WIB