Bogota, Kolombia (ANTARA GORONTALO) - Kolombia pada Senin (25/7) menyatakan
wabah Zika sudah berakhir, namun memperingatkan bahwa virus yang menular
lewat gigitan nyamuk dan diduga menyebabkan kerusakan otak pada bayi
itu masih bersirkulasi dalam skala yang lebih kecil.
Kolombia
adalah negara kedua yang paling parah terdampak wabah Zika setelah
Brasil dengan hampir 100.000 kasus dan sedikitnya 21 bayi lahir dengan
mikrosefali.
Namun setelah 10 bulan wabah, Kementerian Kesehatan
menyatakan jumlah kasus yang dilaporkan sudah turun menjadi sekitar 600
sampai 700 dalam sepekan.
"Kolombia adalah negara pertama di
Amerika yang menyatakan akhir dari wabah ini," kata Wakil Menteri
Kesehatan Kolombia Fernando Ruiz dalam konferensi pers.
Virus itu
"sekarang sedang memasuki fase endemi, di mana sejumlah kecil kasus tak
diragukan akan masih ada di masa mendatang," katanya.
"Itu adalah virus yang akan terus ada," katanya seperti dikutip kantor berita AFP.
Para pejabat awalnya memperkirakan Kolombia mengalami 450.000 sampai 600.000 kasus Zika sebelum wabah berakhir.
Kendati demikian, jumlah bayi yang terdampak bisa terus meningkat.
Dokter
masih menganalisis kasus 160 bayi yang lahir dengan cacat bawaan dari
ibu yang terinfeksi virus Zika pada masa kehamilan untuk mendiagnosis
kondisi mereka dan menentukan apakah virus Zika yang menjadi
penyebabnya.
Dan kasus-kasus baru bisa ditemukan dalam beberapa bulan ke depan pada bayi-bayi yang dikandung selama epidemi.
Total jumlah kasus-kasus mikrosefali bisa naik menjadi 100 sampai 300 menurut perkiraan Ruiz.
Zika, yang ditemukan di Uganda tahun 1947, menyebar ke beberapa bagian dunia setelah muncul di Amerika tahun lalu.
Sejak
itu, otoritas kesehatan di kawasan tersebut menyuarakan peringatan
mengenai munculnya bayi-bayi yang lahir dengan mikrosefali dan kecacatan
lain yang tampaknya berkaitan dengan virus serupa flu itu.
Virus
itu juga diduga menyebabkan gangguan syaraf seperti Sindrom
Guillain-Barre, yang bisa menyebabkan sistem kekebalan menyerang syaraf
dan mengakibatkan kelumpuhan. Otoritas Kolombia mencatat 350 laporan
kasus Guillain-Barre.
Zika utamanya menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun juga diduga menular melalui hubungan seksual.
Brasil
tercatat sebagai negara yang paling parah terdampak penularan virus
Zika, yang sampai sekarang belum ada vaksin penangkalnya. Otoritas
mengonfirmasi 1.000 kasus mikrosefali terkait infeksi Zika. (mu)
Kolombia nyatakan wabah Zika sudah berakhir
Selasa, 26 Juli 2016 15:34 WIB