Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menyatakan, Mabes TNI telah membentuk tim investigasi tergabung dari
Irjen TNI dan Pom TNI untuk melakukan pendalaman keterlibatan prajurit
TNI dalam jaringan narkoba.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan hal tersebut menanggapi
testimoni Fredy Budiman terkait dugaan oknum TNI yang disebut-sebut
Perwira Tinggi Bintang Dua, dalam kasus membekingi jaringan narkoba,
saat Upacara Kenaikan Pangkat 35 Perwira Tinggi TNI di Ruang Hening,
Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Menurut Panglima TNI, dari semua staf, dari anggota yang terlibat
Narkoba, baik yang sekarang dalam proses hukum maupun yang sudah dalam
penjara bahkan yang sudah keluar dari penjara akan diperiksa agar
mendapat kepastian.
"Sejak memimpin TNI, saya tidak pernah menutup-nutupi kesalahan
prajurit mulai dari pangkat Prada sampai Jenderal, apabila ada prajurit
TNI yang membuat kesalahan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku,"
tegas Jenderal Gatot.
Panglima TNI menilai testimoni Fredy Budiman yang disampaikan
Haris Azhar bukan hanya sekedar pernyataan, tetapi sebagai intropeksi
yang harus didalami bersama-sama.
"Haris Aszar bukan terdakwa tetapi sebagai pelapor, ini diperlukan
TNI membuat laporan ke Kepolisian, tujuannya adalah agar pihak
Kepolisian RI sesuai kewenangannya mengadakan penyelidikan dan
penyidikan," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga berharap ada
kejelasan, apabila telah ditemukan bukti-bukti awal dan dipadukan antara
pihak Kepolisian dengan tim investigasi untuk mencari siapa pelakunya.
"Begitu juga sebaliknya, apabila hasil penyelidikan Kepolisian
dan tim investigasi dinyatakan tidak terbukti, maka masyarakat tidak
dapat menganggap seluruh prajurit TNI terlibat narkoba," tuturnya.
TNI bentuk tim investigasi usut keterlibatan prajurit dalam jaringan narkoba
Senin, 8 Agustus 2016 21:27 WIB