Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa
pemerintah Indonesia mampu memulihkan dampak krisis dan terorisme tanpa
harus membungkam pers.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kalla untuk menjawab pertanyaan
seorang peserta kursus Lembaga Ketahanan Nasional yang membandingkan
kemampuan pemerintah Thailand dalam memulihkan dampak terorisme.
"Kita lebih cepat mengatasinya tanpa bungkam media," katanya saat
memberikan kuliah umum kepada para peserta kursus Lemhannas di Istana
Wakil Presiden di Jakarta, Selasa.
Seorang peserta kursus berpangkat kolonel TNI Angkatan Laut
menanyakan bahwa meskipun Thailand dilanda serangkaian aksi terorisme,
sektor pariwisata dan ekonomi tidak terkena dampak yang cukup
signifikan.
"Pemerintah di sana yang bisa mengendalikan pers media," kata
perwira AL yang baru saja mendapatkan tugas penelitian dari Lemhannas
ke Thailand tersebut.
Wapres pun menjawab bahwa skala ancaman teroris di Thailand tidak
begitu besar. Bahkan korbannya pun hanya 10 hingga 30 orang, tidak
sebesar Bom Bali I di Legian, Kabupaten Badung, beberapa waktu yang
lalu.
"Dulu orang memperkirakan pemulihannya butuh waktu dua tahun. Tapi
ternyata hanya enam bulan selesai. Saat itu saya menteri yang
bertanggung jawab. Pokoknya setiap rapat-rapat, saya bawa saja ke Bali.
Kapolda Bali yang sekarang jadi Gubernur saya kasih 300 HT (handy
talky)," kata Kalla yang pada saat Bom Bali I terjadi tahun 2001 masih
menjabat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat era
pemerintahan Megawati Soekarno Putri.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak setuju upaya pemulihan krisis,
termasuk terorisme dengan pembungkaman media seperti yang dilakukan oleh
pemerintah Thailand dan Malaysia.
"Media sudah berubah bentuk dan kebijakan. Dulu hanya ada koran dan
televisi serta radio, sekarang ada medsos (media sosial). Dulu berita
hanya laporan atas peristiwa yang terjadi. Sekarang peristiwa yang
sedang terjadi sudah dilaporkan. Penggerebekan teroris bisa live (siaran
langsung)," ujarnya.
Atas pesatnya perubahan tersebut, dia menganggap media sudah tidak
bisa lagi dibungkam. Menurut dia, yang bisa dilakukan adalah bekerja
sama dengan pers dalam kerangka pemahaman keutuhan NKRI.
Wapres JK: pemerintah mampu pulihkan dampak terorisme tanpa bungkam pers
Selasa, 30 Agustus 2016 19:15 WIB