Meureudu (ANTARA GORONTALO) - Persiapan acara "Preh Linto" ---budaya Aceh:
menunggu calon mempelai dari laki-laki---, pada Kamis (8/12) sudah
dipersiapkan dengan matang pada salah satu rumah Gampong Dayan Timu,
Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Itu rumah mempelai wanita Yusra Fitriani yang akan dipinang oleh
pria keturunan Padang, Sumatera Barat, Suharnas (31). Namun apa daya
rencana itu, batal setelah mempelai pria menjadi korban ambruknya rumah
toko di Jalan Iskandar Muda pasca gempa bumi 6,5 Skala Richter (SR).
Rumah toko itu selama ini menjadi tempat usaha dari Suharnas
berdagang arloji, ironisnya dirinya turut tertimbun bersama sejumlah
familinya yang datang dari Padang, Sumbar untuk menghadiri resepsi
tersebut.
Seharusnya Suharnas mengucapkan akad nikahnya di hadapan petugas
kantor urusan agama. Dan dekorasi untuk memeriahkan pernikahan pun turut
melayu merasakan kesedihan mempelai wanita tersebut.
"Sepupu saya masuk ke rumah sakit karena tensinya meninggi," kata
sepupu Yusra Fitriani, Ayub kepada Antara di Meureudu, Kamis malam.
Kendati demikian, kedua orang tua Yusra Fitriani, M Yunus dan Rajati menerima kenyataan pahit itu.
Musibah bencana alam gempa tektonik 6,5 Skala Richter, akhirnya
memupus harapan pasangan calon pengantin untuk duduk di pelaminan pada
Kamis (8/12).
"Benar seharusnya sepupu saya, Yusra Fitriani menikah hari ini," katanya.
Bahkan dirinya yang saat ini bekerja di Makassar, Sulawesi Selatan,
sengaja datang ke kampung halamannya itu tidak lain untuk menghadiri
pesta pernikahan tersebut.
Namun takdir mengatakan lain, satu hari menjelang pesta bersejarah
itu calon mempelai pria menjadi korban rubuhnya toko tempat usahanya
selama ini.
Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sampai Kamis malam masih
terus menggali sisa-sisa reruntuhan untuk mencari korban, karena diduga
masih ada warga yang terjebak.
"Tapi ini musibah yang harus diterima oleh keluarga," kata Ayub.
"Informasinya dari 28 korban yang ditemukan di areal kompleks ruko
itu pada Rabu (7/12) kemarin, merupakan keluarga dari mempelai pria
yang berasal dari Padang," kata Jamil, pegawai warung kopi yang
bersebelahan dengan ruko yang ambruk itu.
Sementara itu, Muslim, yang mertuanya tinggal di gampong
mempelai perempuan itu, mengaku mertuanya sendiri memang hari ini
mendapatkan undangan adanya pesta pernikahan.
Tapi bagaimana lagi, musibah sudah terjadi, kata pria beranak dua itu.
Gempa bumi juga terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu pagi pukul 05.03 WIB dengan kekuatan sebesar 6,5
Gempa
di Pidie, Aceh terjadi pada titik 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT,
di mana pusat gempa terjadi di darat pada jarak 106 km arah tenggara
Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Gempa Pidie menimbulkan korban
jiwa serta kerusakan infrastruktur jalan dan rumah.
Kisah batalnya pernikahan Suharnis-Yusra
Kamis, 8 Desember 2016 23:52 WIB