Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pengguna media sosial mungkin saja mengunggah
suatu informasi, belakangan baru dia tahu bahwa apa yang dia sebarkan
adalah hoax.
Bagaimana cara memperbaikinya? Ketua Masyarakat Anti
Fitnah Indonesia sekaligus Masyarakat Indonesia Anti Hoax, Septiaji Eko
Nugroho, menjelaskan langkah-langkah memperbaikinya.
1. Jangan hapus unggahan
Septiaji
menyarankan jangan menghapus unggahan yang berisi hoax tersebut karena
tidak menyelesaikan masalah. "Tidak tahu kalau informasi itu sudah
berubah," kata Septiaji saat ditemui di Kominfo, Senin (9/1) sore.
Dengan tidak menghapus unggahan, kita bisa mengetahui pembaruan yang bisa dicek ulang.
2. Beri klarifikasi
Buatlah
unggahan terpisah yang berisi permintaan maaf bahwa informasi tersebut
salah, disertai informasi yang benar. Klarifikasi juga dapat dibuat
dengan menulis di kolom komentar sehingga informasi yang benar juga
tersebar ke orang yang menyukai atau membagikan, share, unggahan tersebut.
3. Hubungi orang yang menyebarkan
Bila
memungkinkan, hubungi orang-orang yang menyukai atau membagikan
informasi tersebut. "Menyebarkan juga salah. Jadi, dia harus ikut
tanggung jawab," kata Septiaji.
Masalahnya, hal tersebut tidak
mungkin dilakukan di media sosial, terutama bila banyak yang menyukai
dan membagikan konten tersebut. Tetapi paling tidak, menurut Septiaji,
ada niat baik untuk memperbaiki dan harus berusaha untuk berhati-hati
sehingga tidak mengulanginya lagi. (baca juga: Lawan hoax dengan keterbukaan dan kesatuan informasi)
Menurut Septiaji, belum semua orang mengetahui etika bermedia sosial seperti itu sehingga perlu disosialisasikan.
Lakukan ini bila tidak sengaja sebar hoax
Senin, 9 Januari 2017 22:26 WIB