Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Partai Solidaritas Indonesia, sebagai salah satu
pendukung pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, membuat aplikasi Go Ahok 2 untuk memantau
kinerja pasangan petahana tersebut.
"Aplikasi adalah jawabannya
karena semua masyarakat Jakarta punya HP, khususnya Android," kata Ketua
DPP PSI Sumardy dalam pesan singkat kepada ANTARA News, Rabu.
Mereka
sebelumnya membuat Go Ahok 1, aplikasi menjemput KTP dukungan ketika
Basuki berencana mencalonkan diri sebagai calon independen.
Aplikasi berbasis lokasi dan crowdsourcing ini dapat digunakan oleh relawan maupun publik, untuk melihat kinerja pasangan calon nomor urut dua itu.
Fitur
"Hasil Kerja" menyajikan perubahan di ibu kota selama kepemimpinan
pasangan petahana tersebut, mulai dari perbaikan jalan hingga kebersihan
sungai, dalam laporan berbentuk foto.
Publik yang ingin berpartisipasi dapat turut mengunggah foto "sebelum" dan "sesudah", usai log in ke aplikasi tersebut dengan alamat e-mail atau akun media sosial.
Alasan
membuat fitur seperti itu, menurut Sumardy, adalah kampanye terbaik
calon petahana yaitu dengan membuktikan apa yang sudah dikerjakan dan
dapat dicek langsung oleh masyarakat.
Go Ahok 2 memiliki fitur
"Kopdar" berbasis lokasi, untuk melihat apakah ada pertemuan, atau kopi
darat, baik yang dibuat oleh tim pemenangan maupun relawan di tempat
yang terdekat dengan mereka. (Baca juga: Menjajal aplikasi "Jaga Agus-Sylvi")
Fitur Kopdar tidak berlaku untuk melihat lokasi kampanye Ahok-Djarot.
(Baca juga: Anies-Sandi promosikan program lewat aplikasi game)
Go Ahok 2, aplikasi memantau kinerja Ahok-Djarot
Rabu, 18 Januari 2017 17:54 WIB