Gresik (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut
Binsar Pandjaitan menegaskan Pemerintah RI meminta pertanggungjawaban
pihak pengelola kapal pesiar perusak terumbu karang di kawasan wisata
Raja Ampat, namun meminta pemerintah daerah (pemda) di Papua Barat juga
melakukan introspeksi.
"Kita belum hitung kerugian yang disebabkan. Belum tahu berapa
persisnya. Tapi, kita juga instrospeksi kenapa kapal itu bisa lepas?
Jadi, kita ingin peraturan untuk lebih ketat lagi karena Raja Ampat
adalah daerah tujuan wisata kita, dan terumbu karang di daerah itu
termasuk jenis yang langka di dunia," ujarnya, di sela-sela kunjungan ke
kawasan industri PT Maspion di Gresik, Jawa Timur, Senin.
Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
dalam keterangan persnya menyebutkan bahwa kapal pesiar MV Caledonian
Sky yang dinakhodai Keith Michael Taylor kandas tepat di pusat kawasan
konservasi perairan Raja Ampat pada awal Maret 2017.
Ketika ditanya wartawan, apakah Pemerintah RI sudah mengetahui
berapa luas kawasan yang rusak karena kapal tersebut, Luhut mengemukakan
bahwa baru mendapat data awal.
"Kemarin saya dapat laporan ada hampir dua hektare atau sekitar
20.000 meter persegi karang yang rusak. Tim terpadu kami sekarang sedang
menilai dan menghitung apa saja yang rusak dan bagaimana ditinjau dari
aspek legalnya. Kami sudah berhubungan dengan asuransi kapal tersebut,
mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan ini," ujarnya.
Dalam
kunjungan ke Gresik, Luhut meninjau industri pipa kabel laut dan
terminal kendaraan industri. Di salah satu gulungan kabel laut, ia
sempat menuliskan kalimat: "Produksi dalam negeri dibanggakan."
Ia juga mengingatkan kembali betapa pentingnya peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Pokoknya kita tingkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kalau
bisa pakai produksi dalam negeri, tidak perlu lagi impor," demikian
Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut: Soal Raja Ampat, Pemda harus introspeksi
Senin, 20 Maret 2017 19:41 WIB