Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo masuk dalam laman
Forbes.com. Artikel soal miliarder itu diberi judul "Meet The Donald
Trump Of Indonesia: Another Billionaire Who Wants To Be President"
(Bertemu dengan Donald Trump Indonesia: Miliarder lain yang ingin
menjadi Presiden).
Dalam artikel tersebut, kontibutor Forbes
diajak Hary mengunjungi proyek Lido yang disebut 30 kali lebih luas
dibanding proyeknya di Bali. Dengan mobil Hummer H2, mereka kemudian ke
proyek Hary uang lain, resor di Rancamaya, Bogor.
"Terdengar
mirip presiden Amerika Serikat? Bukan kebetulan," tulis Forbes. Hary
adalah mitra Trump di Indonesia, dan koneksi berjalan jauh lebih kuat
dari itu.
Forbes menyebut hampir semua mitra bisnis asing Trump
memiliki satu atau dua sifat yang sama dengan trump -- terutama bakat
untuk mempromosikan diri.
(Baca juga: Hary Tanoesoedibjo pastikan hadiri pelantikan Donald Trump)
Seperti
Trump, dikatakan Forbes, Hary membangun kekayaannya -- sekitar 1,1
miliar dolar AS -- pada bisnis real estate dan media. Akun Twitter-nya
diikuti lebih dari 1 followers. Dia juga membuat kontes kecantikan, suka
reality tv, dan memiliki seorang istri yang glamor.
Tidak
berhenti di situ, Forbes mengulas lebih jauh kesamaan Hary dengan Trump.
Hary mulai bercita-cita untuk memiliki kekuasaan politik -- khususnya,
menjadi presiden Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia yang
memiliki populasi keempat terbesar dan negara yang ekonomi PDB-nya masuk
ke-16 besar dunia.
Seperti Trump, miliarder itu menuju kekuasaan
melalui kampanye anti-elit. Dan seperti Trump, dia disebut menjadi
magnet skandal, termasuk tuduhan baru-baru ini bahwa dia terlibat dalam
pembunuhan mantan pejabat, hal yang secara keras dibantah Hary.
"Tanoesoedibjo
memiliki uang untuk membiayai mesin pemilu dan media untuk benar-benar
mempengaruhi opini publik," kata Rainer Heufers, salah seorang pendiri
Pusat Studi Kebijakan Indonesia, dikutip dari Forbes.
"Oleh karena itu, dia memiliki potensi untuk menjadi pemain politik yang relevan dalam waktu yang relatif singkat," sambung dia.
Pada
Januari lalu, Hary datang ke Amerika untuk menyaksikan pelantikan
Trump. Di sana Hary bertemu dengan anak pertama Trump Eric dan Donald
Jr. dan makan siang di New York untuk merayakan lahirnya pemerintahan
baru di Washington.
"Dalam waktu sepuluh tahun, saya pikir saya akan menjalankan negara ini," kata Hary kepada Forbes.
(Baca juga: Trump investasi satu miliar dolar di Bali)
Proyek dengan Trump
Berlokasi
di tepi tebing Nirwana Bali Golf Club yang berlokasi, yang menjadi daya
tarik utama resor Hary dan Trump segera bertransformasi.
"Ini adalah yang properti terbaik di Bali, dan kami akan membuatnya ikonik," kata Hary kepada Forbes.
"Dan kami akan membuat helipad," sambung dia.
Forbes
bahkan menggambarkan detail bagaimana Hary dikatakan mirip dengan Trump
dengan menuliskan bahwa Hary mirip Trump yang anti-kuman dengan
mengusap tisu basah sebelum meminum air kelapa.
Pada 2013, Hary
membeli resor Nirwana sekitar 200 juta dolar AS, dan juga Lido, yang
lebih besar, dengan harga yang hampir sama. Dia menutup sebagian hotel
Lido dan lapangan golf hingga akhir tahun sambil membuka Nirwana dan
mencari apa yang akan dilakukan untuk keduanya.
Dia meminta
timnya untuk mengumpulkan daftar singkat perusahaan dengan hotel mewah
untuk dijadikan mitra, dan berakhir pada Trump Organization.
"Trump
mengkhususkan diri dalam hotel dan lapangan golf. Itu sebabnya kami
menunjuk Trump. Anda haru mengakui citra high-end Trump," ujar Hary
kepada Forbes.
Penawaran tahun 2015 membuat Trump mengelola hotel
dan golf tersebut dengan lisensi nama mereka untuk villa dan
kondominium. Hary tidak mengomentari hal keuangan perjanjian dengan
Trump. Namun, Trump diperkirakan mendapat lima persen dari pendapatan
hotel dan tiga persen dari pendapatan golf. (Pihak Trump tidak
berkomentar tentang hal ini).
Renovasi di Nirwana akan dimulai
akhir tahun ini. Hary berharap hotel yang saat ini bernilai 100 dan 200
dolar AS per malam, ketika dibuka sebagai hotel Trump dua tahun dari
sekarang akan memiliki tarif 600 dolar AS hingga 3.000 dolar AS per
malam.
Sementara Lido membutuhkan renovasi lebih luas daripada
Nirwana. Ukuran Lido yang luas juga memberikan Hary untuk menambahkan
wahana bermain. Proyek tersebut diperkirakan akan selesai antara 2018
dan 2020, dia mengatakan akan berinvestasi sekitar 2 miliar dolar AS
untuk mentransformasi Lido dan Nirwana.
Kedekatan dengan Trump
Pertumbuhan
ekonomi yang mulai merayap ke bawah, dari 6,2 persen pada 2011 menjadi
4,8 persen pada 2015, membuat Hary ingin berpolitik.
"Di Amerika
ada 'Make America Great Again', di sini 'Make Indonesia Great Again'.
Itu sebabnya saya masuk ke politik," ujar dia kepada Forbes.
Hary
nampaknya memiliki kedekatan pemikiran dengan Trump. Dia mendukung
peminjaman perumahan dan pendidikan bersubsidi bagi masyarakat miskin
karena terinspirasi oleh Trump.
"Saya pikir strategi Trump adalah
melakukan hal-hal yang baik bagi orang-orang yang tidak mampu. Dan itu
fokus saya di sini," kata Hary.
Forbes menyebutkan saat ini ada
dua hal yang menjadi nilai tampah yang dimiliki Trump yaitu bisnis media
yang memberinya corong untuk bersuara, dan kedekatannya dengan Trump.
Menurut
analis dan konsultan Kevin O'Rourke akan ada persepsi bahwa Hary
mungkin memiliki keuntungan karena hubungannya dengan presiden Amerika
Serikat.
Dalam wawancaranya dengan Forbes, Hary mengatakan bahwa semua orang bertanya tentang hubungannya dengan Trump.
"Mereka
mengirim email kepada saya. Mereka mengirim pesan kepada saya. Saya
memberitahu mereka hubungan kita adalah tentang bisnis, bukan Mr. Trump
secara pribadi atau politik," ujar dia.
Namun, Hary mengatakan akan membantu Presiden Joko Widodo dalam menangani Trump jika diminta.
"Jika saya diminta untuk memfasilitasi. Saya senang untuk membantu," kata Hary kepada Forbes.
Masuk Forbes, Hary Tanoesoedibjo disebut Donald Trump-nya Indonesia
Rabu, 22 Maret 2017 15:09 WIB