London/San Francisco (ANTARA GORONTALO) - Facebook Inc menyatakan telah
menertibkan 30.000 akun bodong di Prancis di tengah upaya raksasa media
sosial ini menghentikan penyebaran berita palsu, misinformasi dan spam
(informasi sampah).
Langkah yang ditempuh 10 hari sebelum putaran
pertama Pemilihan Presiden Prancis itu adalah di antara yang paling
agresif dilakukan Facebook dengan menonaktifkan akun-akun yang menyalahi
ketentuan Facebook, ketimbang menunggu datangnya keluhan.
Facebook
berada di bawah tekanan hebat di Eropa setelah pemerintah di seantero
benua ini mengancam menerapkan hukum baru dan denda besar kecuali
perusahaan media sosial ini bergerak cepat menghilangkan propaganda
ekstremis atau konten lain yang menyalahi hukum setempat.
Tekanan kepada media sosial seperti Twitter, YouTube dan Facebook mengencang menjelang Pemilu di Prancis dan Jerman.
Facebook sudah memiliki sebuah program di Prancis untuk menggunakan pemeriksa fakta dari luar untuk memerangi berita palu pada feed-feed pengguna.
Kamis
waktu setempat Facebook memasang iklan besar-besar di sebuah koran
terbesar di Jerman untuk mengedukasi pembaca bagaimana memerangi berita
bohong.
Dalam satu posting blognya, Facebook mengaku tengah
menindak 30.000 akun palsu di Prancis. FB menyatakan akan
memprioritaskan penghapusan akun palsu yang aktivitas posting dan
audiensnya paling aktif atau paling banyak.
FB telah memperkuat formula mendeteksi akun-akun palsu yang dikendalikan secara otomatis.
"Kami
telah mencapai kemajuan dalam mengenal akun-akun tidak otentik ini
secara lebih mudah dengan cara mengidentifikasi pola aktivitas tanpa
menilai kontennya," kata Shabnam Shaik, manajer tim keamanan Facebook,
dalam posting blog.
FB menggunakan pengenalan pola otomatis untuk
mengidentifikasi posting berulang dari konten yang sama dan meningkat
dalam pola pesan.
Langkah ini diikuti Facebook dengan mempermudah pengguna dalam melaporkan penipuan dan hoax, demikian Reuters.
Facebook tertibkan 30.000 akun palsu di Prancis
Jumat, 14 April 2017 19:35 WIB