Kuala Lumpur (ANTARA GORONTALO) - Komite Tertinggi Malaysia dan China akan
mengukuhkan lagi hubungan diplomatik dan kerja sama pertahanan antara
kedua negara.
Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein
mengemukakan hal itu dalam siaran pers diterima di Kuala Lumpur, Senin,
berkaitan lawatan resmi ke China selama tiga hari sejak Jumat (21/4).
Komite akan mengkaji lebih rinci bentuk kerja sama yang lebih
praktis dan berpotensi dalam aspek pertahanan yang lebih terencana.
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan Hishammuddin bersama Menteri
Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan dalam lawatan resminya selama
tiga hari ke China sejak Jumat (21/4) lalu.
Hishammuddin mengatakan dirinya telah menugaskan Panglima Tentera
Darat Jenderal Datuk Seri Zulkiple Kassim dan Panglima Tentara Udara
Jenderal Datuk Seri Affendi Buang untuk mengadakan pertemuan lanjutan
berhubungan dengan kerja sama pertahanan dan kemiliteran tersebut.
"Malaysia dan China juga perlu mengadakan pertukaran kunjungan yang
lebih sering pada masa akan datang, dengan tujuan meningkatkan aspek
komunikasi, persepahaman serta memperkukuhkan lagi kepercayaan,"
katanya.
Selain itu, dia berkata terkait kerja sama menteri-menteri
pertahanan ASEAN, pihaknya setuju agar latihan maritim ASEAN-China yang
akan datang diadakan di kawasan perairan ASEAN.
"Langkah ini bertujuan meningkatkan kerja sama pertahanan dan
meningkatkan kemampuan antarnegara yang terlibat untuk membalas ancaman
maritim. Perkara ini akan dibicarakan dalam waktu dekat," katanya pula.
Dalam lawatan resmi tersebut, Hishammuddin juga bertemu dengan
Pimpinan Pusat Tentara China Jenderal Xu Qiliang, Konselor Negara China
Yang Jiechi, dan Menteri Keselamatan Umum China Guo Shengkun.
Baca juga: (Jepang minta Indonesia jaga perdamaian kawasan)
Dia mengatakan berbagai masalah khususnya ancaman penyebaran
ideologi terorisme terutama dari kumpulan militan teroris didiskusikan
dalam pertemuan tersebut.
"Kedua-dua negara juga setuju untuk memberi perhatian serius dan
utama terhadap keamanan global yang terus berubah dan semakin
mengancam," katanya.
Dalam kunjungan tersebut Hishammuddin turut menyaksikan
penandatanganan subkontrak antara Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd
(BNSSB) dan China Shipbuilding & Offshore International Co Ltd
(CSOC) tentang pengembangan secara bersama empat kapal perang pesisir
atau kapal Littoral Mission Ship (LMS) untuk Tentara Laut Diraja
Malaysia (TLDM).
"Dua kapal pertama dari empat LMS ini bakal dibuat di China.
Keahlian dan biaya yang lebih rendah di China jadi pertimbangan
seterusnya akan dilakukan BNSSB untuk pembuatan dua lagi kapal di
Malaysia," katanya lagi.
Dia mengatakan pengadaan LMS ini merupakan sejarah penting bagi
Malaysia, karena merupakan yang pertama kali Malaysia membeli aset
pertahanan dari China.
Selain itu, Hishammuddin turut menyaksikan penandatanganan antara
Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) dengan Universiti Peking,
China.
Malaysia-China kukuhkan kerja sama pertahanan
Senin, 24 April 2017 10:24 WIB