Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil pada
triwulan I-2017.
"Rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan menguat. Apresiasi rupiah triwulan satu 2017, year-to-date,
mencapai 1,09 persen, menguat dari Rp13.473 menjadi Rp13.326 (per dolar
AS)," kata Agus dalam jumpa pers mengenai hasil rapat Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Kamis.
Agus mengatakan tren
apresiasi rupiah terhadap dolar AS ini didorong oleh persepsi positif
pelaku pasar keuangan seiring dengan prospek membaiknya ekonomi global,
optimisme ekonomi domestik serta meningkatnya aliran masuk modal asing.
"Terjaganya tekanan nilai tukar karena menurunnya risiko global
seiring relatif terbatasnya dampak kenaikan suku bunga Bank Sentral AS
(Fed Fund Rate) pada Maret 2017 dan peningkatan harga komoditas global
sejak triwulan empat 2016," jelas Agus.
Agus menambahkan dari sisi domestik, dinamika pergerakan rupiah
didukung oleh sentimen positif dari optimisme membaiknya prospek dan
stabilitas ekonomi yang solid, termasuk dari peningkatan posisi cadangan
devisa.
"Sejalan dengan tekanan nilai tukar, tekanan pasar
keuangan ikut terjaga di area normal, tercermin dari kondisi
perkembangan kinerja pasar keuangan domestik yang stabil," kata mantan
Menteri Keuangan itu.
Menurut dia, nilai tukar rupiah saat ini dalam kondisi yang baik
karena telah mencerminkan kondisi fundamental dan tidak terlalu
bergejolak, seperti yang pernah terjadi dalam periode "Taper Tantrum"
pada 2013 akibat ketidakpastian kebijakan Bank Sentral AS.
Selama
pergerakan rupiah yang stabil ini, BI tidak mengambil kebijakan yang
terlalu ketat untuk mengintervensi di pasar, meski kondisi flexible exchange rate terus dipantau terutama apabila rupiah kembali bergejolak tidak sesuai dengan fundamental.
"Sekarang ini volatilitasnya tidak terlalu tinggi, karena kita
sekarang ada di kisaran dua-tiga persen. Kalau dibandingkan dengan dua
tahun lalu, volaitilitasnya waktu itu bisa 18 persen. Jadi kita
membiarkan ini sesuai dengan mekanisme pasar," ujar Agus.
Selain itu, Agus memastikan BI akan terus berkoordinasi dengan
pemerintah untuk menjaga kondisi perekonomian nasional, agar nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS tidak lagi mengalami pergerakan yang terlalu
tajam.
"Sekarang rupiah sudah mencerminkan fundamental, di kisaran
Rp13.200-Rp13.400 (per dolar AS). Kita lihat ke depan, kalau inflasi
tetap terjaga, defisit transaksi berjalan terjaga, neraca perdagangan
terjaga, pertumbuhan ekonomi baik, tentu ini akan membuat fundamental
kita lebih baik," katanya.
BI: rupiah bergerak stabil pada triwulan I-2017
Kamis, 27 April 2017 17:19 WIB