Riyadh (ANTARA GORONTALO) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan
mengeluarkan seruan untuk menghadapi "ekstremisme Islam", dan mengatakan
kepada puluhan pemimpin Muslim dalam pidatonya bahwa langkah tersebut
"bukan pertarungan antaragama."
"Ini pertempuran antara para
penjahat barbar yang berusaha melenyapkan nyawa manusia, dan orang-orang
baik dari seluruh agama yang berusaha melindunginya," kata Trump di
Arab Saudi, menurut kutipan yang dirilis Gedung Putih.
"Ini pertempuran antara yang baik dan yang jahat," ujarnya.
Sikap
keras Trump terhadap apa yang disebutnya sebagai "terorisme radikal
Islam" adalah salah satu dari tema kampanyenya saat pemilu yang paling
kontroversial, terutama di dunia muslim.
(Baca juga: Trump-Arab Saudi capai kesepakatan persenjataan 110 miliar dolar Amerika)
Dalam
pidatonya di Riyadh, dia sebaliknya mengimbau para pemimpin negara
mayoritas muslim untuk mengatasi "krisis ekstremisme Islam."
"Para
pemuka agama harus menegaskan: Barbarisme tidak akan memberikan Anda
kemuliaan... Jika Anda memilih jalan teror, hidup Anda akan hampa, hidup
Anda akan singkat," ucap Trump.
"Kami ada di sini bukan untuk
memberi kuliah -- kami datang ke sini bukan untuk mendikte orang
mengenai cara hidup... atau cara beribadah. Sebaliknya kami datang untuk
menawarkan kemitraan -- berdasarkan kepentingan dan nilai bersama,"
lanjutnya.
Trump juga akan mengajak negara-negara di Timur Tengah untuk berkontribusi dalam memerangi ekstremisme.
"Amerika
siap untuk berdiri bersamamu... Tetapi bangsa-bangsa Timur Tengah tidak
bisa hanya menunggu kekuatan Amerika untuk menghancurkan musuh ini,"
kata dia.
"Negara-negara Timur Tengah harus memutuskan bagaimana
masa depan yang diinginkan untuk mereka, negara dan anak-anaknya,"
demikian Trump, seperti dilansir dari Kantor Berita AFP.
Trump: Pertempuran antiteror bukan pertarungan antaragama
Senin, 22 Mei 2017 11:29 WIB