Bogor (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah terus
memperbaiki pelayanan investasi sehingga dapat menjaga kepercayaan
masyarakat internasional yang menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Peluang-peluang seperti ini tidak datang dua kali, apalagi tiga
kali. Oleh sebab itu kesiapan-kesiapan kita dalam melayani,
kecepatan-kecepatan kita dalam melayani investasi-investasi yang masuk
itu betul-betul harus terintegrasi, diikuti satu persatu secara detil,
jangan sampai yang justru sudah masuk tinggal pelaksanaan, menjadi tidak
percaya lagi gara-gara penanganan akhir kita yang tidak baik," kata
Jokowi dalam Rapat Terbatas terkait tindak lanjut Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) "Belt and Road Forum" di Istana Kepresidenan, Kota Bogor
Jawa Barat, Senin.
Menurut Jokowi, sejumlah bidang yang perlu diperbaiki yaitu
pelayanan perizinan dan kepastian hukum untuk investasi di Indonesia.
Kepala Negara menyampaikan masih ada investor yang kecewa karena
nota kesepahaman (MoU) yang sudah lama disepakati tidak tertangani
dengan semestinya.
Presiden meminta kementerian dan lembaga untuk mengawasi secara detil perizinan usaha sehingga memudahkan investor.
"Saya ingin sekali lagi agar penanganan setiap hal yang berkaitan
dengan investasi itu betul-betul kita lakukan secara detil," kata
Presiden.
Selain pembenahan pelayanan untuk investasi, Jokowi mengatakan
peluang-peluang kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar.
Pada 14-15 Mei, Jokowi yang menghadiri KTT "Belt and Road Forum" di
Beijing, RRT telah berdiskusi bersama 28 kepala negara/pemerintahan lain
dan organisasi internasional.
Jokowi mengatakan Indonesia juga perlu memanfaatkan peringkat
investasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat Standard&Poors
sehingga menambah kepercayaan investor.
"Sehingga ini menambah kepercayaan kepada kita terutama untuk
investasi-investasi yang berasal dari luar negeri karena itulah sebuah
kepercayaan yang harus kita jaga kemudian," jelas Presiden.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat yaitu Menko
Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,
Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menteri
Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Selain itu, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Nasional
Bambang Brodjonegoro, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri
Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta
Kepala BKPM Thomas Lembong juga turut dalam rapat yang diselenggarakan
selama 1,5 jam sejak pukul 15.00 WIB itu.
Presiden Jokowi tekankan perbaikan pelayanan untuk investasi
Senin, 22 Mei 2017 23:05 WIB