Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Bank Indonesia memperkirakan inflasi bulanan sepanjang Mei 2017 akan berada di 0,37 persen (month to month)
karena kenaikan harga bawang putih, daging ayam, telur ayam dan tarif
transportasi, termasuk faktor meningkatnya konsumsi masyarakat memasuki
awal Ramadhan pada akhir Mei ini.
"Ada penyebab dari pasokan, karena mau memasuki Ramadhan, jadi ada
permintaan tinggi," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta,
Jumat.
Proyeksi BI mengenai inflasi Mei 2017 tersebut berdasarkan survei
pemantauan harga hingga pekan ketiga di bulan kelima ini. Jika proyeksi
tersebut benar, maka inflasi tahunan di Mei akan sebesar 4,31 persen (year on year/yoy) atau di rentang atas sasaran inflasi BI di 3-5 persen (yoy).
Agus mengatakan BI akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah,
termasuk mempertajam peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di
seluruh provinsi untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pada bulan puasa.
"BI dengan TPID sebelumnya sudah melakukan pembahasan, koordinasi,
dan menjelaskan juga ke masyarakat agar turut kendalikan. Perlu diyakini
pasokan distribusi ada, tidak perlu belanja terlalu banyak. Komunikasi
ini penting dan akan ditingkatkan," ujar Agus.
Hasil survei BI pada pekan ketiga itu meningkat dibandingkan hasil
survei pada pekan kedua Mei 2017 yang sebesar 0,27 persen (mtm).
Dengan perkembangan inflasi tersebut, Agus masih yakin inflasi
sepanjang tahun ini akan berada di kisaran target sasaran inflasi
sebesar 4 persen plus minus 1 persen.
Sebelumnya, Agus memproyeksi inflasi sepanjang 2017 akan berada di
atas empat persen, namun tetap berada di jangkar sasaran inflasi BI di
3-5 persen. Angka itu meningkat dari laju inflasi tahun lalu yang hanya
3,02 persen (yoy).
BI perkirakan inflasi Mei 0,37 persen
Jumat, 26 Mei 2017 15:45 WIB