Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia
(Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menyatakan pelaku
ledakan bom bunuh diri di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur,
merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Bukan lone wolf, pelakunya dari kelompok JAD," ujar Syafruddin yang ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
JAD ini, lanjutnya, merupakan kelompok yang telah muncul sejak 2015,
dan selama ini dikenal mendukung aksi teror yang dilakukan Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS).
"Secara hirarkis JAD juga ada hubungannya dengan ISIS," ungkap dia.
Syafruddin tidak menjelaskan lebih lanjut sejarah keterkaitan JAD
dengan organisasi teroris tersebut. Namun, ia mengungkapkan, anggota
kepolisian kerap menjadi salah satu target aksi radikal JAD.
Sementara itu, pada Januari 2017, Departemen Luar Negeri Amerika
Serikat (AS) telah mengeluarkan pernyataan yang mengategorikan JAD
sebagai kelompok di Indonesia yang paling mendukung ISIS.
JAD juga disebut sebagai organisasi payung yang terdiri dari ratusan
simpatisan ISIS, yang berada di seluruh penjuru Indonesia.
Pemerintah AS kemudian memblokir pendanaan dan melarang warga Amerika terlibat dalam kelompok ini.
Pada Rabu malam (24/5), dua bom bunuh diri meledak di kawasan
Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang masing-masing terjadi pukul
21.00 WIB dan pada 21.05 WIB.
Kejadian tersebut menyebabkan dua pelaku bom bunuh diri meninggal
dunia seketika, serta tiga polisi gugur dalam peristiwa itu. Sementara
itu, korban yang mengalami luka-luka berjumlah 11 orang yang terdiri
dari enam polisi dan lima masyarakat sipil.
Polri: pelaku bom Kampung Melayu anggota JAD
Jumat, 26 Mei 2017 19:23 WIB