Zamboanga City, Filipina (ANTARA GORONTALO) - Pasukan pemerintah telah
menguasai kembali sepenuhnya kota Marawi dan pertempuran melawan
kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS akan segera berakhir, kata juru
bicara angkatan bersenjata Filipina Brigjen Restituto Padilla Jr seperti
dikutip Channel News Asia.
"Pasukan kami sudah sepenuhnya
menguasai kembali kota ini, kecuali beberapa kelurahan di mana mereka
masih bertahan. Daerah-daerah inilah yang menjadi target operasi
pembersihan yang terus menerus dilancarkan," kata Padilla.
"Kami
sudah menguasai sepenuhnya, artinya kami bisa mengendalikan siapa yang
masuk dan siapa yang keluar, siapa yang bergerak dan siapa yang tidak.
Dan kami sedang mengepung semua kantong perlawanan yang tersisa,"
sambung Padilla.
Dia mengungkapkan militer Filipina berusaha mengakhiri krisis ini sesegera mungkin, tetapi tidak menyebutkan waktu persisnya.
"Pasukan
darat kami menjamin bahwa akhir perang ini sudah sampai. Oleh karena
itu, kami mengharapkan mendapatkan hasil pasti," kata Padilla lagi.
Dalam
wawancara dengan Radio DZMM, kemarin, Kolonel Edgar Arevalo dari
militer Filipina mengatakan setelah tujuh hari berperang, jumlah korban
meninggal dunia adalah 61 orang dari milisi Maute, 20 tentara pemerintah
dan 19 warga sipil.
Arevalo menekankan bahwa rehabilitasi korban
bukan prioritas militer karena militer fokus kepada melindungi penduduk
dan membendung ancaman teror.
Baca juga: Berpura-pura jadi pengungsi, milisi Maute kabur tinggalkan Marawi
Sementara
itu di kota Iligan, sekitar 38 km dari Marawi, penjagaan diperketat
setelah muncul laporan bahwa milisi Maute menyamar sebagai penduduk
biasa dengan berpura-pura menjadi pengungsi.
Kolonel Alex Aduca,
komandan Batalion Infanteri Mekanik Divisi Keempat Angkatan Darat,
berkata lewat wawancara telepon dengan Radio DZMM bahwa pengungsi
dicegah masuk ke Iligan untuk dikonsentrasikan di Matungao dan Tagoloan
di mana mereka mendapatkan bantuan layanan dan kebutuhan pokok.
Presiden
Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan seluruh Pulau Mindanao dalam
keadaan darurat militer pada 23 Mei menyusul pertempuran antara pasukan
pemerintah dan milisi Maute yang berafiliasi ke ISIS di kota Marawi,
demikian Channel News Asia.
Marawi telah sepenuhnya dikuasai lagi militer Filipina
Selasa, 30 Mei 2017 11:55 WIB