Semarang (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
mengapresiasi film "Pantja Sila" yang merupakan film dokumenter tentang
kelahiran Pancasila dan disutradarai Tino Saroengallo serta Tyo
Pakusadewo.
Apresiasi tersebut disampaikan Ganjar usai menonton bersama film Pantja Sila di kampus Universitas Negeri Semarang, Kamis.
"Ini film yang sangat serius, selama satu setengah jam film hanya
berisi pidato Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)," ucapnya.
Ganjar berpendapat, meskipun Pantja Sila bukan sebuah film yang
berjenis populer, tapi justru sangat dibutuhkan karena mampu menjelaskan
secara utuh titik tolak pemikiran Soekarno ketika mencetuskan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia.
"Film ini seperti mereka ulang peristiwa kelahiran Pancasila
berdasarkan riset yang komprehensif dan film sebagai metode pendidikan
yang efektif," ujarnya.
Dari seluruh sila Pancasila, Ganjar menggarisbawahi sila kelima sebagai pengikat kesatuan bangsa Indonesia.
"Keadilan sosial, itulah mengapa ditaruh terakhir. Hari ini kalau
pemimpin tidak ada adil, maka akan memunculkan ketidakpuasan golongan,
memberontak, disintegrasi," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta para mahasiwa dan seluruh
generasi muda Indonesia untuk mengamalkan Pancasila dengan menjadi
mata, telinga, dan otot negara.
Menurut dia, anak muda harus berdiri paling depan dalam mengawasi dan menjaga persatuan kesatuan bangsa.
"Ketika ideologi bangsa dicabik-cabik dan harus dilawan maka kita
yang bergerak, sudah tidak zamannya sing waras ngalah, sing waras tidak
boleh diam, sing waras harus bergerak," ujarnya.
Ganjar mengapresiasi film "Pantja Sila"
Kamis, 1 Juni 2017 23:17 WIB