Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Memasuki awal bulan puasa atau selama
menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, merupakan waktu yang tepat
bagi pasien diabetes guna mengontrol dan mengatur gula darah di dalam
tubuh. Dengan berpuasa yang teratur, gula darah di dalam tubuh pun
terkontrol.
Hal tersebut disampaikan Dokter
diabetologist dan endocrinologist, Siloam Hospitals Lippo Village,
Tangerang, dr Johanes Purwoto, Sp.PD-KEMD.
"Pasien
yang sudah terkena diabetes, baiknya menjaga betul kesehatan di bulan
suci ini agar kesehatannya tetap terjaga, khususnya gula darah. Namun
bila tidak, hal ini justru membahayakan si penderita sendiri", kata
Johanes Purwoto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
“Sebelum
memutuskan untuk berpuasa atau tidak, ada baiknya lakukan pengecekan
gula darah secara reguler ke dokter atau rumah sakit, demi mencegah
kondisi semakin memburuk dan cepat mendapat penanganan. Kalau sebelum
bulan puasa membaik, boleh puasa. Tapi kalau tidak, disarankan jangan
karena gulanya bisa jadi tinggi dan rendah. Ini cukup rawan,†ujarnya.
Dikatakannya,
kontrol tubuh yang tepat adalah saat tubuh merasa lemah atau tidak
enak. Penderita diabetes masih dapat hidup hampir seperti orang normal
apabila gula darah tetap terkontrol.
Batas
normal gula darah seseorang adalah 70-130 mg/dL (miligram/deciliter).
Kalau kurang dari 90 mg/dL di sore hari dinilai sudah harus
berhati-hati, apalagi kurang dari 70 mg/dL, baiknya dibatalkan karena
tubuh akan semakin drop bila dipaksakan. Ini dikarenakan tak adanya
asupan makanan sehingga gula terlalu rendah.
Namun
diabetas juga dianggap berbahaya bila sudah ada diambang 126-300 mg/dL.
Untuk itu, dihimbau perlu disiasati kadar gula darah bagi diabetes
selama puasa. Diabetas terbagi 4 tipe yakni resiko rendah (masih
terkendali), sedang, tinggi dan paling tinggi sehingga memerlukan obat
keras atau insulin. Namun ada juga orang yang malas memeriksa glukosa
darah dan menganggap tubuhnya baik-baik saja.
"Apabila
sudah ada tanda-tanda gula darah drop, kurang fokus, banyak berkeringat
seperti di tangan, jantung berdebar lebih kencang, wajib memeriksakan
diri ke dokter atau rumah sakit. Penderita diabetes yang sudah
memerlukan obat akan membuat irama jantung terganggu," ujarnya.
“Bila
anda sudah alami hal-hal tersebut, segera batalkan puasa dengan dengan
yang manis. Bisa langsung menelan gula pasir dengan air, teh manis, jus
manis, minuman manis. Tapi kalau kadar gulanya tinggi, jangan sampai
kekurangan cairan karena bisa membuat darah kental sehingga merembet ke
jantung dan berakibat pada penyakit struk,†kata Johanes Purwoto
menambahkan.