Beijing (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan
kepada mitranya Iran bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di Teluk
adalah yang terbaik untuk semua pihak, setelah beberapa negara Arab
memutuskan hubungan dengan Qatar yang dituduh mendukung militan dan
Iran.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memutuskan
hubungan dengan negara kecil Teluk Arab itu pada Senin. Qatar membantah
tuduhan tersebut dan menyebutnya tak berdasar.
Bertemu di sela-sela pertemuan puncak keamanan regional di
Kazakhstan, Menlu Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Iran
Mohammad Javad Zarif bahwa perdamaian dan stabilitas di Teluk merupakan
kepentingan bersama kawasan ini dan masyarakat internasional.
"China menjunjung tinggi bahwa negara-negara yang bersangkutan harus
dengan tepat menyelesaikan perselisihan di antara mereka," kata
Kementerian luar negeri China mengutip Wang pada Kamis, seperti dilansir
Reuters.
Pernyataan singkat tersebut tidak memberikan rincian lain dari
perundingan mereka terkait apa yang oleh kementerian luar negeri China
gambarkan sebagai "situasi terkini di kawasan Teluk ".
China secara tradisional memainkan peran kecil di konflik atau
diplomasi Timur Tengah, terlepas dari ketergantungannya pada minyak dari
wilayah ini.
Namun, Beijing telah berusaha untuk lebih terlibat dalam usaha untuk
mengakhiri perang saudara baik di Suriah maupun Yaman, menjadikan
negaranya sebagai penengah tanpa beban sejarah seperti negara lain
anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Pada Maret, China menjadi tuan rumah pertemuan Raja Arab Saudi dan
Perdana Menteri Israel. China memiliki hubungan dekat dengan Iran juga.
Langkah terkoordinasi melawan Qatar secara dramatis meningkatkan
perselisihan atas dukungannya terhadap Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam
tertua dunia, dan menambah tuduhan bahwa Doha mendukung agenda musuh
kawasan, Iran.
Menteri Luar Negeri Qatar Syeh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani
mengatakan Qatar tidak siap untuk mengubah kebijakan luar negerinya
menyelesaikan perselisihan dengan negara-negara Teluk Arab lain dan tak
akan pernah berkompromi.
Qatar akan menghormati perjanjian-perjanjian gas LPG yang telah
ditandatangani dengan Uni Emirat Arab kendati pemutusan hubungann dengan
Doha, kata dia.
Menurut dia, Iran telah mengatakan kepada Doha siap membantu
menjamin pasokan makanan dan Teheran akan menunjuk tiga dari
pelabuhannya ke Qatar tetapi tawaran itu belum diterima.
Pada bagian lainnya, Menlu Qatar menyatakan perselisihan itu
mengancam stabilitas keseluruhan kawasan dan menambahkan diplomasi masih
dikedepankan oleh Doha dan tidak pernah ada solusi militer untuk
mengatasi masalah tersebut.
Ia mengatakan Qatar tidak pernah mengalami sejenis permusuhan itu, bahkan dari satu negara musuh.
Dikatakannya tak ada perubahan dari pengerahan militer Qatar dan belum ada tentara digerakkan.
Ia berbicara setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain dan
beberapa negara lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha pada
Senin dan menutup hubungan transportasi.
China kepada Iran: stabilitas Teluk adalah yang terbaik
Jumat, 9 Juni 2017 17:59 WIB