Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum LKBN Antara
Boni Hargens menyesalkan insiden kekerasaan terhadap wartawan LKBN
Antara Ricky Prayoga oleh personel Brimob.
"Sebagai dewan
pengawas, tentu saya menyesali insiden tersebut. Ini bisa dinilai
sebagai preseden buruk yang merusak citra kepolisian," kata Boni
menanggapi peristiwa itu, Senin.
Boni mengaku sudah menghubungi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dia menyatakan bahwa Kapolri sudah
menugaskan Kadiv Humas untuk menyelasaikan kasus ini.
"Penyelesaian kasus ini harus cepat agar tidak merusak citra kepolisian dan merusak kebebasan pers di tanah air," kata Boni.
Boni berharap kejadian tidak akan merusak hubungan baik LKBN Antara dengan Polri, khususnya Brimob.
"LKBN
Antara tetap berpikir positif dan percaya bahwa institusi kepolisian
mempunyai komitmen yang kuat dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan kebebasan pers," kata Bobi. "Apalagi Pak Tito Karnavian sangat komit
dengan demokrasi dan penegakan hukum."
"Kami meminta kepada
semua pihak untuk tidak membesar-besarkan kejadian ini. Kejadian ini
tidak mencerminkan citra kepolisian sebagai institusi," ajak Boni.
Menurut
dia, insiden situasional yang melibatkan satau-dua oknum tidak boleh
digeneralisasi untuk menghakimi lembaga kepolisian.
Apalagi ini bulan suci Ramadhan, tentu jiwa besar dan keiklasan untuk saling memaafkan lebih diutamakan, kata Boni lagi.
"Saya
berharap apa pun dampak dari peristiwa ini secara hukum, kiranya tidak
akan mengganggu citra kepolisian dan tidak merusak hubungan baik
kepolisian dengan media, khususnya dengan LKBN Antara," tutup Boni yang
mengaku sudah meminta keterangan dari Ricky Prayoga.
Ricky sudah menuliskan kronologi peristiwa itu kepada Direksi dan Dewan Pengawas LKBN Antara tak lama setelah kejadian.
Berdasarkan
pengakuannyan, Ricky datang ke venue Jakarta Convention Centre (JCC)
sekitar pukul 15:00 WIB saat pertandingan pertama final Indonesia
Terbuka 2017.
Di tengah pertandingan, ia berniat menuju ATM untuk
melakukan transaksi keuangan. Lalu ketika terjadi kontak mata antara
korban dan oknum Brimob yang kemudian dianggap sinyal tidak bersahabat.
Dari sini, adu mulut terjadi dan berujung pada adegan diseretnya Ricky
oleh beberapa personel Brimob.
Peristi menjadi konsumsi publik setelah video kejadian viral di media sosial.
Boni sesalkan prilaku oknum Brimob terhadap wartawan LKBN Antara
Senin, 19 Juni 2017 13:11 WIB