Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku
prihatin karena semakin banyak pejabat negara yang terjaring operasi
tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya sangat prihatin akhir-akhir ini semakin banyak pejabat
pusat dan daerah yang terkena OTT KPK dan aparat penegak hukum
lainnya," kata Tjhajo di Jakarta, Rabu.
Ia mengakui sulit menjamin aparatur pemerintah pusat/daerah
bebas korupsi, kolusi, nepotisme. Menurut dia, perlu waktu membangun
revolusi mental masyarakat bangsa ini.
"Belum lagi (revolusi mental) juga tergantung mentalitas
pribadi-pribadi masing-masing. Maka Revolusi mental dalam jangka panjang
harus terprogram, dan memperkuat sistem di berbagai elemen atau aspek,"
katanya.
Di sisi lain ia memandang KPK harus lebih proaktif baik dalam OTT
maupun kampanye pencegahan, serta fungsi-fungsi pengawasan.
Sejauh ini berbagai langkah strategis Kemendagri bersama KPK
telah dilakukan dalam aspek pencegahan seperti koordinasi dan supervisi
pencegahan.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi
tangkap tangan terhadap istri Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti yakni Lili
Madari.
Lili diamankan bersama dua kontraktor dan dibawa tim KPK ke
Mapolda Bengkulu. Tidak lama berselang Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti
turut datang ke Mapolda, seluruhnya kemudian dibawa tim KPK ke Jakarta.
Terkait Kasus OTT ini Mendagri Tjahjo Kumolo menunggu pernyataan resmi dari KPK terkait status Ridwan Mukti sekarang.
Mendagri prihatin semakin banyak pejabat terjaring OTT
Rabu, 21 Juni 2017 16:59 WIB