Jakarta (ANTARA GORONTALO)
- Aktivitas ekspor Turki ke Qatar meningkat tiga kali lipat menjadi
32,5 juta dolar AS sejak empat negara Arab memboikot negara Teluk
tersebut sejak 5 Juni, kata Menteri Perdagangan dan Bea Cukai Turki,
Bulent Tufenkci.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan
Bahrain, menuduh Qatar mendanai terorisme, menimbulkan ketidakstabilan
regional dan menempatkan diri dengan teokrasi revolusioner Iran. Namun
Qatar membantah semua tuduhan tersebut.
Negara-negara itu telah
mengirim daftar yang berisi 13 tuntutan kepada Doha termasuk menutup
televisi Al Jazeera, mengurangi hubungan dengan Iran dan menutup sebuah
pangkalan militer Turki di Qatar, kata seorang pejabat dari salah satu
negara itu kepada Reuters.
Turki, yang telah lama mencoba menjadi
mediator regional, mendukung Qatar dalam perselisihan tersebut, namun
juga mewaspadai kemarahan sekutu-sekutu lainnya termasuk Arab Saudi.
"Sejak
5 Juni, ekspor ke Qatar mencapai 32,5 juta dolar AS. Dari jumlah ini,
12,5 juta dolar AS di antaranya adalah makanan. Angka ini tiga kali
lipat lebih besar dari biasanya," kata Tufenkci kepada wartawan saat
buka puasa pada Kamis.
Turki telah mengirim lebih dari 100
pesawat kargo ke Qatar namun Menteri Perekonomian Nihat Zeybekci
mengatakan pihaknya tidak berkelanjutkan memasok melalui angkutan udara.
Turki
pada Kamis (22/6) mengirim kapal pertamanya yang membawa makanan ke
Qatar dan sejumlah tentara serta kendaraan lapis baja. Sementara itu
Presiden Tayyip Erdogan berbicara dengan para pemimpin Arab Saudi guna
meredakan ketegangan di sana.
Ekspor Turki ke Qatar meroket tiga kali lipat selama krisis Teluk
Jumat, 23 Juni 2017 18:58 WIB