Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pangeran Harry berkisah dirinya pernah
mengalami serangan panik tak lama setelah kematian sang ibunda, Putri
Diana beberapa tahun silam.
"Setiap saat saya berada di ruangan
mana pun yang banyak orang, saya dipenuhi banyak keringat, seperti
denyut jantung - semcam ada ledakan, ledakan, ledakan, ledakan - dan
benar-benar seperti sebuah mesin cuci yang sedang beroperasi, " ujar
sang pangeran yang memasuki usia 32 tahun itu.
Harry mengatakan
saat itu dirinya begitu ingin keluar dari ruangan namun tak bisa. Dia
lantas memutuskan menyembunyikan hal itu saja.
"Saya merasa ,
'Ya Tuhan, bawa saya keluar dari sini sekarang'". Tetapi saya tidak bisa
keluar dari ruangan itu, saya harus menyembunyikannya," kata Harry.
Dia mengatakan sempat meminta bantuan ahli kesehatan untuk membantu mengatasi masalahnya itu.
Harry
juga bercerita bahwa penugasannya ke Afghanistan beberapa waktu lalu
menjadi pemicu yang akhirnya memaksanya mengatasi kesedihannya karena
kematian Diana.
"Jika Anda kehilangan ibu pada usia 12 tahun,
Anda harus menghadapinya. Afghanistan adalah saat dimana saya
benar-benar bisa menghadapi kenyataan itu," kata Harry.
Dia menambahkan, bertemu dengan orang lain yang senasib membantunya mengatasi masalahnya itu.
"Ada
kesamaan, Anda dapat membantu mereka dan bisa sedikit bercanda soal
itu, Anda bisa melihatnya lebih santai. Bila Anda membantu diri Anda
sendiri, Anda bisa membantu orang lain. Saya pikir ini memiliki kekuatan
yang luar biasa," tutur Harry seperti dilansir People.com.
Pengakuan Pangeran Harry dilanda panik pasca kematian Putri Diana
Jumat, 23 Juni 2017 19:10 WIB