Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution mengatakan peran komoditas florikultura dan hortikultura dalam
perekonomian nasional dapat makin tumbuh dengan mendorong keterlibatan
para pengusaha kecil dan menengah.
"Kita harus mengajak usaha kecil dan menengah untuk mengangkat
florikultura ini ke tingkat komersial. Hanya dengan itu, kita bisa
mengembangkan ini dengan lebih baik," kata Darmin saat membuka acara
Pencanangan Hari Florikultura Indonesia di Jakarta, Senin.
Acara ini merupakan bagian dari acara Florikultura Indonesia 2017
yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama
dengan Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi
Bunga Indonesia, dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota.
Darmin menyatakan beberapa indikator yang menunjukkan bahwa
komoditas ini mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional yaitu
keragaman plasma nutfah yang besar dan iklim tropis yang memungkinkan
produk florikultura dan hortikultura di dunia bisa berkembang baik.
Selain itu, adanya lahan yang luas termasuk di dalam kawasan hutan
apalagi florikultura tidak membutuhkan lahan yang luas, Sumber Daya
Manusia (SDM) dan teknologi, pasar yang masih terbuka serta kesadaran
masyarakat akan keindahan dan kelestarian lingkungan yang semakin baik.
Untuk itu, Darmin mengharapkan Indonesia harus mempunyai target
terukur agar komoditas florikultura dan hortikultura ini mampu
menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
"Saya harapkan semua provinsi dan kabupaten/kota sentra, sudah
mulai fokus mengembangankan komoditi ini. Hal tersebut diperlukan agar
suatu saat industri ini mampu berbicara lebih banyak dalam kancah
perdagangan dunia dan tentunya untuk perolehan devisa negara," ujarnya.
Menurut Darmin, salah satu upaya yang bisa mulai dilakukan adalah
dengan membenahi hal-hal terkait prosedur penanaman dan pemeliharaan
produk florikultura dan hortikultura.
"Kita juga perlu mulai fokus membenahi tata cara praktik bertanam,
pemeliharaan tanaman, hingga pemasaran yang lebih baik. Selain itu,
sinergi kelompok usaha dengan kegiatan terkait juga perlu menjadi
perhatian bersama," katanya.
Saat ini, ekspor produk florikultura dan hortikultura di dunia
masih didominasi oleh Belanda, Kolombia, Equador, Ethiopia, Kenya dan
India. Negara-negara lain juga mulai menggeliat seperti Thailand,
Malaysia, Australia, Israel, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.
Sumbangan komoditas florikultura dan hortikultura terhadap PDB di
negara-negara tersebut, diantaranya sudah ada yang mencapai 40 persen.
Kegiatan Florikultura Indonesia 2017 ini akan diselenggarakan di
Jakarta dan Bogor dengan beberapa rangkaian acara seperti kunjungan ke
Balai Penelitian Tanaman Hias di Cianjur, Seminar Nasional, Bursa
Tanaman Hias serta karnaval mobil hias yang seluruhnya berlangsung di
IPB Bogor.
Darmin dorong florikultura dan hortikultura terus tumbuh
Senin, 24 Juli 2017 12:15 WIB