Boyolali (ANTARA GORONTALO) - Harga garam di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
hingga saat ini masih tinggi, bahkan naik 100 persen seiring dengan
panen yang tidak berjalan dengan baik.
"Saat ini harganya naik sampai 100 persen, peningkatan harga
terjadi bertahap," kata seorang pedagang sembako Nuryanto di Pasar
Boyolali, Rabu.
Ia mengatakan sebagai contoh untuk harga garam merek R, jika
sebelumnya untuk satu pak yang berisi 40 bungkus garam kemasan 250 gram
harganya Rp30.000 saat ini naik menjadi Rp60.000.
"Karena kenaikan harga ini jika sebelumnya saya jual satu
bungkusnya tidak sampai Rp1.000, saat ini saya jual jadi Rp2.100,"
katanya.
Meski harganya mengalami kenaikan, kata dia, penjualan tidak
mengalami penurunan. kebanyakan pembelinya adalah ibu rumah tangga
sehingga kenaikan harga tersebut tidak terlalu berdampak pada
pengeluaran sehari-hari.
Pedagang lain Widayati mengatakan kenaikan harga juga terjadi untuk
garam merek Dangdut. Ia mengatakan jika sebelumnya satu pak garam yang
berisi 10 bungkus garam kemasan 250 gram hanya Rp8.000, saat ini naik
menjadi Rp22.500.
"Sejak Lebaran sampai hari ini kalau beli dari sales selalu ada
kenaikan harga, dari awalnya Rp8.000 naik jadi Rp12.000, kemudian sampai
naik terus jadi Rp22.500," katanya.
Ketika ia menanyakan kepada distributor, kata Widayati, distributor
beralasan harga sudah mengalami kenaikan dari tingkat petani garam
sehingga distributor hanya menyesuaikan.
Mengenai kenaikan tersebut, ia berharap pemerintah segera
memberikan solusi, dengan demikian pedagang tidak kebingungan saat harus
menentukan harga jual garam ke konsumen.
Harga garam di Boyolali naik 100 persen
Rabu, 2 Agustus 2017 9:01 WIB