Makassar (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menghadiri
sekaligus membuka Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 yang
dipusatkan di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia Makassar,
Sulawesi Selatan.
"Penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta,
persoalan tidak mungkin diselesaikan tanpa teknologi dan teknologi akan
menjadi nilai tambah juga memberikan kemakmuran. Teknologi tidak bisa
dipisahkan dengan nilai tambah," ucap Wapres di Makassar, Kamis.
Menurut pria disapa akrab JK ini menuturkan Harteknas bukan hanya
dirayakan bersama-sama tapi bagaimana meningkatkan semangat bangsa untuk
bisa lebih maju dan lebih baik.
Selain itu kata Ketua PMI Pusat ini, pengalaman negara yang punya
sumber daya alam cukup maju, bahkan negara yang tidak punya Sumber daya
alam justru lebih maju tapi punya nilai tambah seperti Jepang, Korea dan
negara lainnya memajukan teknologi baru sehingga menjadi nilai tambah.
"Apa yang menjadi nilai tambah teknologi dibutuhkan negara maju. Ada
tiga hal yakni teknologi, ilmu pengetahuan dan nilai tambah. Kita hadir
disini semangat untuk maju dengan mengandalkan teknologi," papar JK
dihadapan hadirin di tempat itu.
Menurut dia, banyak negara kaya tanpa kedamaian akan hancur,
negara-negara yang menguasai ilmu pengetahuan justru lebih mudah
mendamaikan, tidak membutuhkan kekuasaan besar untuk menguasai Sumber
Daya Alam.
Selain itu dirinya juga memberikan apresiasi terhadap Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti atas kinerjanya selama ini
kepada bangsa dengan memberikan kontribusi besar kepada negara dengan
kebijakan-kebijakannya.
"Hari ini fokus bagaimana kekayaan alam kita dijaga. Ibu Susi
menangkap dan menyelesaikan kesalahan-kesalahan yang lalu. Inisiatif
kita harus timbul bagaimanapun jangan lengah dan meniru teknologi dan
mengembangkannya," harap Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.
JK menyebutkan negara-negara maju juga meniru teknologi dari bangsa
lain yang lebih dulu maju, seperti Jepang meniru Amerika, begitupun
negara Korea meniru Jepang. Tentu setelah muncul riset baru bisa
menghasilkan dan dapat lebih baik dan lebih cepat.
"Salah satu teknologi yang dihasilkan anak bangsa adalah Panser
Anoa, kita tidak usah beli dan dibuatnya lebih baik serta lebih cepat
pembuatannya, harga pun setengah," tutur dia.
Kendati jumlah penduduk terus bertambah hingga empat persen atau
sekitar 3,5 juta tiap tahun, sebut JK, tentu lahan akan berkurang, hutan
akan dijadikan lahan dan air pun semakin berkurang, padahal kita butuh
beras, gula, garam lebih banyak lagi.
"Bertambahnya penduduk di lain pihak lahan akan berkurang, solusinya
teknologi. Lahan tidak mungkin diperluas tapi bagaimana ilmu
pengetahuan itu terus dikembangkan," ucap Kalla.
Untuk itu, tambah JK, tugas universitas dan perguruan tinggi dan
lembaga penelitian mengembangkan teknologi berdasarkan riset agar solusi
permasalahan bangsa bisa diselesaikan dengan pemanfaatan teknologi.
"Keluhan pertama pasti dana, tapi jangan dijadikan dasar utama, tapi
bagaimana mengembangkan teknologi dengan peningkatan produksi padi,
garam, gula serta lainnya. Diperlukan riset yang baik untuk mencari
solusi dari masalah itu," tambahnya.
Sementara Menteri Riset dan Teknologi dan Dikti Muhammad Nasir pada
kesempatan itu menyampaikan sejumlah produk dan hasil riset juga
teknologi anak bangsa salah satunya Panser Anoa dan Kapal Plat Datar
termasuk hasil-hasil pertanian.
"Hal ini sejalan dengan program jangka panjang nasional mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim serta menjadi cita-cita besar.
Pelaksanaan puncak acara di Makassar menjadi istimewa karena tahun
pertama di luar pulau jawa," paparnya dalam laporannya.
Pemilihan Kota Makassar karena salah satu provinsi yang memiliki
garis pantai terpanjang di kawasan Indonesia Timur, pelayaran terpadat
hingga perikanan rakyat terbesar dengan dinamika cukup tinggi.
"Peringatan Harteknas ke 22 merupakan bukti teknologi kepada bangsa
dengan telah dilakukan panen raya padi Sineduk berkualitas di 24
kabupaten kota, peluncuran Panser Anoa, Kapal Plat Datar dan sejumlah
hasil teknologi pertanian," katanya.
Selain itu telah dilakukan pembagian kaki palsu, converter kit bagi
nelayan hingga talk show jalan sehat dihadiri 20 ribuan massa. Untuk
peringatan Harteknas ke 23 nantinya digelar di Provinsi Riau.
Guernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan itu menyampaikan,
teknologi kapal plat datar sangat dibutuhkan nelayan, selain itu Panser
Anoa adalah salah satu kebanggaan Indonesia karena dilengkapi teknologi
tinggi.
"Kenapa dinamakan Anoa, karena nama ini diambil dari hewan Anoa khas
Sulsel mempunyai sifat tidak takut, meski sebesar kambing tapi bisa
melawan lebih besar dari dirinya dan tidak mundur dan bertarung dengan
segala cara maupun tanduk kecil," jelas Syahrul.
Selain itu hasil pertanian dari pengembangan teknologi terus
diujicobakan di 24 kabupaten kota di Sulsel sebagai bagian dari
rangkaian Harteknas di Makassar.
Hadir dalam pembukaan Harteknas ke-22 seperti mantan Presiden ke 3
RI BJ Habibie, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Menko
PMK, sejumlah Bupati dan Wali Kota Makassar, Gubernur Jawa Barat serta
lainnya.
Wapres buka Harteknas 22 di Makassar
Kamis, 10 Agustus 2017 15:42 WIB