Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto
mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi perubahan perilaku konsumsi
masyarakat, terutama dari barang-barang biasa menuju komoditas yang
termasuk dalam kegiatan waktu luang (leisure activity).
"Konsumsi untuk leisure naik dan itu menunjukkan masyarakat sudah
mulai memikirkan gaya hidup," kata Suhariyanto dalam diskusi di
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan komoditas yang termasuk dalam kegiatan waktu luang di
antaranya hotel, restoran, tempat rekreasi, dan kegiatan kebudayaan.
"Jadi shifting-nya adalah mengurangi konsumsi yang tadinya non-leisure untuk konsumsi leisure," ucap Suhariyanto.
Masyarakat sekarang ketika pendapatannya tetap memiliki
kecenderungan untuk bertamasya dan rekreasi, yang indikasi ditunjukkan
dengan banyaknya destinasi yang menawarkan komoditas leisure yang murah.
"Memang ada shifting menuju ke sana, entah bagian gaya hidup atau
karena masyarakat sudah penat dan ingin take a break," ucap Suhariyanto.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan
terdapat pergeseran pola konsumsi akibat perubahan gaya hidup kelas
menengah-atas, yang mencakup 60 persen lapisan masyarakat.
Kelas masyaraat menengah-atas dinilai semakin menggemari kegiatan
turisme, yang tampak dari nilai tambah sektor transportasi, pergudangan,
dan hospitality yang terus tumbuh.
"Jumlah penumpang angkutan udara domestik meningkat 10,22 persen
(Januari-Juni 2017), itu konsumsi juga. Kereta api juga cukup tinggi
yaitu tumbuh 8,53 persen (Januari-Juni 2017)," kata dosen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut.
Data juga menunjukkan bahwa pada semester I-2017 tercatat jumlah
turis mancanegara tumbuh 22,42 persen dibandingkan semester yang sama
tahun lalu.
Kepala BPS: ada perubahan perilaku konsumsi
Sabtu, 12 Agustus 2017 23:00 WIB