Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengharapkan kegiatan doa bersama dan murojaah "171717" dalam rangka
memeriahkan HUT Kemerdekaan RI dapat menjadi landasan yang kokoh
sekaligus menggelorakan semangat persatuan kesatuan bangsa Indonesia.
"Dengan Indonesia yang lebih kasih sayang, Indonesia yang makin
saling mengasihi dan menyayangi dalam keberagaman, kita semua tentu juga
berdoa semoga kebersamaan dan ikatan yang sangat baik ini akan menjadi
landasan yang kokoh dalam menggelorakan persatuan bangsa," kata Panglima
TNI dalam sambutannya pada acara Doa Bersama dan Murojaah "171717", di
Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Timur, Kamis petang.
Persatuan yang dimaksud adalah persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman yang sangat indah dan kaya; persatuan dan kesatuan dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika; dan persatuan dan kesatuan untuk
mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Memaknai kemerdekaan yang telah dinikmati bersama selama 72 tahun
sudah sepatutnya untuk disyukuri karena Indonesia tidak hanya dikaruniai
kemerdekaan, tetapi juga karena dilahirkan sebagai bangsa patriot
petarung dan sekaligus bangsa pemenang.
"Atas karunia inilah, sekalipun harus dicapai melalui perjuangan
darah dan air mata segenap anak bangsa kita dapat meraih kemerdekaan,"
katanya.
Melalui perjuangan anak bangsa yang percaya kepada kemampuan
sendiri, dengan senjata apa adanya, seraya menggelorakan semangat
gotong-royong, sehingga memunculkan energi sosial yang mengobarkan
semangat "Merdeka Atau Mati".
Energi sosial tersebut, lanjut
Gatot, bisa muncul karena mobilisasi kekuatan umat, santri, dan pemuda
serta segenap komponen bangsa oleh para Tokoh Agama, Ulama, Kyai,
Habaib, Pendeta, Pastor, Pinandita, Biksu dan Tokoh Nasionalis.
"Dilandasi semangat persatuan dan keinginan besar untuk merebut
kemerdekaan, para tokoh bangsa, utamanya para tokoh agama, saat itu
mampu menjadikan pilihan Merdeka Atau Mati sebagai senjata pamungkas
untuk mendobrak belenggu penjajahan dan meraih kemerdekaan, menjadikan
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat di tanah air
Indonesia," katanya.
Menurut dia, kalimat "Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
Dengan Didorongkan Oleh Keinginan Luhur" sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, mengandung arti bahwa kemerdekaan Indonesia dicapai
berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa sehingga bangsa Indonesia wajib
bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini.
"Kita juga harus ingat
bahwa kemerdekaan Indonesia direbut atas dorongan keinginan luhur
segenap bangsa Indonesia, disertai pengorbanan harta, jiwa dan raga,
para syuhada pahlawan kusuma bangsa, karenanya kita juga wajib mendoakan
agar Allah melimpahkan Rahmat dan kasih sayangnya kepada para pahlawan
kusuma bangsa yang rela berkorban demi ibu pertiwi, berjasa besar dalam
meneguhkan kedaulatan negeri," paparnya.
Sebagai generasi penerus
penikmat kemerdekaan, Panglima TNI mengajak agar sama-sama memohon
kepada Allah Yang Maha Pencerah agar menerangi bangsa Indonesia dengan
cahaya ilmu dan kearifan agar masyarakat Indonesia pandai merawat
kemerdekaan, diberikan kekuatan untuk terus menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia, menjaga Pancasila, merawat dan memperkokoh
ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, serta menggelorakan tradisi semangat gotong
royong.
"Pada saat yang sama, kita juga memohon agar selalu
dianugerahi kekuatan, kesabaran, ketekunan dan kasih sayang dalam
mewujudkan Indonesia yang mandiri, berdaulat, berkepribadian serta adil
dan makmur bagi seluruh rakyat indonesia," tuturnya.
Panglima mengemukakan hari ini tidak saja menjadi bagian dari rasa
suka cita bersama dalam memperingati 72 tahun Kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, tetapi yang lebih penting lagi dengan
kehadiran kita bersama di tempat ini dan juga di ribuan tempat di
seluruh penjuru tanah air, kita meneguhkan sikap bersama sekaligus
menggelorakan semangat bagi terwujudnya Indonesia yang lebih kasih
sayang.
Sekitar 8.500 orang memadati lapangan Plaza Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta Timur, Kamis petang, untuk mengikuti doa bersama "171717"
(tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017) dalam rangka memeriahkan HUT
Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pantauan Antara, di Mabes TNI, sejak pukul 16.00 WIB ribuan
prajurit TNI dan masyarakat sipil berbondong-bondong datang untuk
mengikuti doa bersama yang bertemakan "Indonesia Lebih Kasih Sayang".
Diperkirakan jumlah orang yang mengikuti doa bersama yang digagas
oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mabes TNI mencapai
8.500 orang, yang terdiri dari prajurit TNI, tokoh agama, para hafidz
Quran, santri dan PNS TNI. Tampak Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI),
KH Maruf Amin duduk mendampingi Panglima TNI.
Selain di Lapangan Plaza TNI, ada beberapa titik yang dijadikan
tempat untuk menggelar doa bersama bagi agama lain. Untuk masyarakat,
prajurit TNI dan PNS TNI yang beragama Kristen Protestan dan Katholik
mengelar doa bersama di Plaza Mabes TNI AU.
Umat beragama Hindu menggelar doa bersama di Pura Ade Shaka Dharma
Mabes TNI Angkatan Laut, dan umat Budha doa bersama di Gedung Balai
Wartawan Puspen TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Doa bersama dan murojaah
akan dilakukan selama satu jam, mulai pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Bagi yang beragama Islam khusus para Hafidz/penghafal Al-Quran
untuk Khataman bersama, sedangkan yang beragama Kristen, Katholik,
Hindu, Budha dan Konghucu dipimpin oleh pemuka agama masing-masing.
Panglima TNI: doa bersama 171717 kokohkan persatuan bangsa
Kamis, 17 Agustus 2017 20:46 WIB