Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Kementeriannya siap memangkas
regulasi yang menghambat untuk mendukung suksesnya hilirisasi
hasil-hasil riset.
"Regulasi harus menyesuaikan perkembangan atau pertumbuhan suatu inovasi," kata Nasir di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, agar inovasi serta industri anak bangsa di Indonesia
dapat berkembang maka diperlukan perbaikan regulasi. Seperti pada
perjanjian kerjasama produksi sepeda motor listrik Gesits antara Wika
Industri & Konstruksi dengan Garansindo dengan Institut Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS), dirinya berharap dengan perjanjian yang sudah
ada tidak hanya mencapai penandatanganan saja tetapi dapat berlanjut
pada industri realisasi dan berlanjut pada pemasaran kepada masyarakat.
Kemristekdikti, lanjutnya, siap mendukung riset untuk sampai pada
industri yang direalisasikan dengan memangkas regulasi yang dianggap
menghambat. Dirinya menegaskan bahwa regulasi yang ada tidak harus
membelenggu inovasi-inovasi yang ada.
Sehari sebelumnya, Jumat (18/8), didampingi Direktur Jenderal
Penguatan Inovasi Jumain Appe, Menristekdikti mengikuti penandatanganan
perjanjian kerjasama produksi sepeda motor listrik Gesits antara Wika
Industri dan Konstruksi dengan Garansindo dengan Institut Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS) di Kawasan Industri Wika Jalan Raya Narogong KM
26 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah mengatakan memilih Wika
sebagai rekanan dilatarbelakangi kemampuannya memproduksi
komponen-komponen kendaraan yang sudah teruji dan banyak dipakai
pabrikan-pabrikan otomotif. Terlebih perusahaan ini juga telah dipercaya
memproduksi beberapa komponen motor pabrikan Jepang.
Menurut dia, rencana produksi motor listrik hasil penelitian dan
pengembangan ITS ini akan dilakukan akhir tahun 2017 atau di awal 2018
dan membanderol harga di bawah Rp20 juta per unit kendaraan.
"Kami tidak ingin Gesits sebatas konsep. Sudah saatnya Indonesia
menunjukkan kemampuan dan kemandirian dalam rancang bangun teknologi
kendaraan, khususnya kendaraan roda dua yang saat ini menjadi tulang
punggung sarana penggerak ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia,"
katanya.
Gesits karya anak bangsa ini telah melewati uji jalan sejauh 1.200
kilometer (km), dari Jakarta dan finish di Bali pada November 2016.
Motor ini merupakan skuter otomatis bertenaga listrik dengan daya motor
5KW dan dapat menempuh jarak 80-100 km dalam satu pengisian baterai.
Kecepatan yang dihasilkan mencapai 100 kpj dengan waktu pengusian
baterai 1,5-3 jam. Pada tahap awal, rencananya akan diproduksi sebanyak
50.000 unit motor Gesits per tahun dan akan dikembangkan menjadi 100.000
unit motor Gesits per tahun.
Dengan dilakukan penandatangan produksi ini, artinya Gesits kini
disokong oleh tiga kekuatan yang semua merupakan anak bangsa. ITS
sebagai riset dan pengembangan teknologi, PT Wika merupakan BUMN sebagai
pihak yang memproduksi, dan Garansindo yang menjual.
Menristekdikti siap pangkas regulasi untuk hilirisasi riset
Sabtu, 19 Agustus 2017 10:41 WIB