Dakar (ANTARA GORONTALO) - Bencana tanah longsor di Republik Demokratik Kongo
timur kemungkinan telah menewaskan lebih dari 200 orang, berdasarkan
perkiraan jumlah rumah terkubur, kata wakil gubernur propinsi Ituri pada
Jumat.
Bencana tanah longsor melanda desa Tora, di tepi danau Albert, daerah seismik aktif di Rift Valley barat, pada Kamis.
"Terdapat banyak orang terkubur yang tidak dapat kami selamatkan,"
kata Pacifique Keta, wakil gubernur propinsi Ituri melalui telepon.
"Proses penyelamatan sangat sulit karena daerah tersebut
dikelilingi gunung, sehingga sangat sulit untuk dijangkau," tambahnya.
Banyak bagian di Afrika barat dan tengah rentan terhadap tanah
longsor akibat penggundulan hutan dan masyarakatnya yang banyak memilih
tinggal di bukit terjal.
Pada Jumat, Sierra Leone memakamkan 461 korban tanah longsor.
Bencana itu menyapu rumah-rumah di pinggiran Freetown, ibu kota negara
itu. 600 orang lagi masih dinyatakan hilang.
Kongo timur memiliki risiko tambahan karena dilalui jalur seismik
yang sering kali dilanda gempa bumi dan terkadang letusan gunung berapi.
Keta mengatakan bahwa jumlah korban adalah perkiraan berdasarkan
jumlah rumah yang terkubur dan jumlah rumah keseluruhan. Dia mengatakan
bahwa sejauh ini sekitar 40 orang telah dimakamkan.
"Kami mencoba untuk meningkatkan tanggap darurat. Badan bantuan dan
MINUSCO (pasukan pemelihara perdamaian PBB) berada di tempat kejadian
untuk melakukan tindakan penyelamatan terhadap jenazah dan korban
selamat secepat mungkin," kata Keta.
Longsor di Kongo, diperkirakan 200 orang tewas
Sabtu, 19 Agustus 2017 15:24 WIB