Tangerang (ANTARA GORONTALO) - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil
meningkatkan ekspor kendaraan roda empat sebesar 103 persen pada
semester I 2017 dibandingkan periode yang sama pada 2016.
Berdasarkan
produk selama 2017, Karimun Wagon R CKD (completely knocked down) yang
paling banyak diekspor dengan jumlah 13.200 unit, diikuti APV dan Ertiga
dalam bentuk CBU (completely built up).
Ekspor kendaraan roda
empat CKD Suzuki meroket drastis dari tahun 2015 sebanyak 8.376 unit
menjadi 16,176 unit pada 2016. Adapun unit kendaraan CBU naik dari
17.762 menjadi 22,861.
Selain itu, Suzuki juga berhasil menambah
pasar ekspor ke Timor Leste dan Benin sehingga total ada 54 negara
tujuan ekspor mobil Suzuki.
"Pada tahun 2017, PT Suzuki Indomobil
Motor berhasil menambahkan distributor penjualan ekspor roda empat
yaitu Negara Timor Leste di Benua Asia dan Negara Benin di Benua
Afrika," kata Hady Surjono Halim kepala Departemen Ekspor PT Suzuki
Indomobil Motor kepada wartawan, Jumat malam (18/8).
"Dan untuk
ke depannya kami menargetkan membawa distributor baru di beberapa negara
di kawasan Timur Tengah, Asia, Oceania, Amerika Latin, serta Afrika,"
sambung Hady Surjono.
Ia menambahkan, aktivitas ekspor roda empat
berkontribusi sebesar 27 persen terhadap penjualan total perusahaan.
Adapun aktivitas ekspor itu pun berhasil membukukan pemasukan perusahaan
sebanyak Rp5,5 triliun untuk Suzuki Indonesia.
Pada tahun 2017, Suzuki Indomobil Motor menargetkan ekspor kendaraan CBU sebanyak 22,095 unit dan 25,488 unit untuk CKD.
Untuk
pasar CBU, Suzuki telah mengekspor produk APV dan Ertiga, sedangkan
untuk CKD produk yang diekspor adalah Ertiga, Karimun Wagon R dan Carry
1000.
Tidak hanya bermain di ranah CBU dan CKD, penjualan ekspor
juga dilakukan dalam bentuk KD Component untuk Karimun Wagon R,
Celerio, Ciaz dan Ertiga.
Ekspor mobil Suzuki terus meningkat
Sabtu, 19 Agustus 2017 15:27 WIB