Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Para pemegang saham menunjuk Hartadi A. Sarwono
sebagai Komisaris Utama PT Bank Mandiri Persero Tbk menggantikan Wimboh
Santoso yang terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo usai Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin, berharap, Hartadi
yang merupakan mantan birokrat senior di Bank Indonesia, dapat membawa
perseroan meningkatkan kinerjanya dan merambah pasar global.
"Sebagai yang pernah menjadi Deputi Gubernur BI, seorang birokrat
senior, Pak Hartadi bisa membawa Mandiri lebih baik lagi," ujarnya.
Hartadi juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), dan selanjutnya menjadi
Komisaris Utama PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI).
Selain mengangkat Hartadi, pemegang saham juga menunjuk R Widyopramono,
mantan Jaksa Agung Muda Pengawasan sebagai Komisaris. Kemudian,
pemegang saham juga mengangkat Darmawan Junaidi menjadi Direktur
Treasuri menggantikan Pahala Mansury yang didapuk sebagai Direktur Utama
PT Garuda Indonesia Tbk.
Darmawan merupakan bankir yang lama berkarir di Mandiri, dan pernah menjadi Dirkeu di PT. Semen Indonesia.
Dalam RUPSLB itu, Bank Mandiri itu juga resmi mengajukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 : 2.
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan pemecahan saham perlu dilakukan
untuk meningkatkan kepemilikan investor ritel. Saat ini, kata Tiko,
kepemilikan saham di Bank Mandiri yang berasal dari investor luar negeri
cukup tinggi. Dengan harga saham yang lebih murah, maka portofolio
investor ritel domestik di BMRI akan meningkat.
Sekretaris Bank Mandiri Rohan Hafas mengharapkan proses pemecahan nilai
saham BMRI, --kode emiten Mandiri--, dapat selesai dan efektif di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada November 2017.
Hartadi Sarwono jadi komisaris utama Mandiri
Senin, 21 Agustus 2017 22:54 WIB