Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada
Selasa pagi bergerak menguat dua poin menjadi Rp11.303 dibanding
sebelumnya di posisi Rp11.305 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kembali menguat meski cenderung terbatas,
diharapkan BI rate tetap dipertahankan 7,5 persen karena dinilai masih
dapat menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia," ujar Kepala Riset
Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sebagian pelaku pasar sedang mengantisipasi hasil
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang sedianya dilaksanakan pada hari ini.
Di sisi lain, lanjut dia, sebagian mata uang dunia juga masih
mengalami penguatan terhadap dolar AS merespon beberapa data-data
ekonomi AS yang turun seperti nonfarm payrolls, serta manufaktur.
Analis Bank Mandiri Renny Eka Putri mengatakan bahwa dalam jangka
pendek mata uang rupiah masih positif seiring dengan fundamental ekonomi
Indonesia yang positif.
Ia mengemukakan bahwa inflasi Maret di level 0,08 persen, serta
surplus pada neraca perdagangan Indonesia Februari 785,3 juta Dolar AS,
ditambah indeks keyakinan konsumen (IKK) periode Maret 2014 tercatat
meningkat menjadi 118,2, dari 116,2 pada bulan sebelumnya masih menjadi
sentimen yang positif.
Ia menambahkan bahwa cadangan devisa Indonesia periode Maret 2014
yang masih berada di atas level 100 miliar dolar AS dinilai masih cukup
baik dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Rupiah Selasa pagi menguat ke posisi Rp11.303
Selasa, 8 April 2014 14:59 WIB