Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia
menegaskan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical
tidak akan maju lagi sebagai ketua umum, meskipun berhak.
"Semua orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk maju menjadi
ketua umum, termasuk Pak Ical. Tetapi setahu saya di beberapa tempat
(kesempatan) beliau telah menyatakan tidak akan maju lagi," kata Doli di
Jakarta, Rabu.
Pernyataan Doli itu disampaikan menanggapi rumor Ical akan kembali
mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar melalui munas yang akan
digelar tahun depan.
Doli mengatakan seandainya Ical tidak maju lagi mencalonkan diri
sebagai ketua umum, maka kepemimpinan Golkar selanjutnya tetap akan
menjalankan keputusan politik yang sudah diambil selama periode jabatan
Ical.
Salah satunya mengenai keterlibatan Golkar dalam koalisi permanen tim Merah Putih (pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa).
"Ketua umum kita telah menjelaskan beberapa kali bahwa Golkar tetap
di Koalisi Merah Putih apa pun hasil putusan MK. Beliau mengharapkan
siapa pun yang melanjutkan ke depan (kepemimpinan Golkar selanjutnya),
bisa terus membawa Golkar dalam koalisi Merah Putih," ujar dia.
Sebelumnya, Doli menegaskan tidak ada lagi perdebatan mengenai
waktu penyelenggaraan musyawarah nasional partainya karena mayoritas DPD
Golkar sudah meminta munas diselenggarakan tahun depan.
Munas itu digadang-gadang akan menjadi wadah partai ini dalam mencari ketua umum yang baru.
"Sebanyak 31 dari 33 DPD Golkar tingkat provinsi menyatakan secara
tertulis mendukung pelaksanaan Munas 2015, jadi sebetulnya tidak ada
perdebatan lagi," kata Doli.
Dia mengatakan saat ini ada dua penafsiran terkait munas Golkar,
yakni apakah munas kesembilan dilakukan sesuai AD/ART yakni tahun ini
atau sesuai rekomendasi khusus pada 2015.
Dia menekankan, baik ketentuan AD/ART maupun rekomendasi khusus itu
kedua-duanya merupakan produk dari munas. Untuk menentukan mana yang
lebih kuat pengaruhnya, maka harus dilakukan munas luar biasa.
"Sedangkan munas luar biasa itu baru bisa terlaksana atas
permintaan 2/3 DPD tingkat provinsi. Masalahnya 31 DPD sudah meminta
munas dilakukan 2015," tegas dia.
Sejumlah kader Golkar lintas generasi mendorong munas diadakan
tahun ini sesuai jadwal karena mereka menilai posisi Golkar sudah keluar
dari jalurnya.
Mereka juga menilai kepemimpinan Ical otoriter, contohnya dengan
memecat kader hanya karena mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Wasekjen DPP Golkar pastikan Ical tak akan maju lagi
Rabu, 13 Agustus 2014 23:41 WIB