Chicago (ANTARA GORONTALO) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange terus menurun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena
data ekonomi AS yang secara umum positif menambah kekhawatiran kenaikan
suku bunga Fed lebih awal dari yang diperkirakan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, jatuh
19,8 dolar AS atau 1,53 persen, menjadi menetap di 1.275,4 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Emas berjangka dibuka lebih rendah di perdagangan pagi, karena
risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve AS terbukti
lebih "hawkish" daripada yang telah diantisipasi oleh banyak pedagang.
Emas untuk pengiriman Desember mencapai terendah "intraday" 1.273,4
dolar AS, setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim
pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 16 Agustus, turun 14.000
dari minggu sebelumnya menjadi 298.000. Para ekonom telah memproyeksikan
angka 300.000.
Sementara itu, total penjualan "existing home" (rumah yang
sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya
selama satu bulan) di negara itu naik 2,4 persen ke tingkat tahunan yang
disesuaikan secara musiman 5,15 juta pada Juli, laju tertinggi tahun
ini, kata National Association of Realtors.
Federal Reserve Bank of Philadelphia mengatakan dalam sebuah
laporan bahwa Indeks Kondisi Bisnis Umum (GBCI) naik menjadi 28,0 pada
Agustus dari 23,9 pada Juli, dan benar-benar meniup rata-rata estimasi
pasar 20,0.
Survei prospek bisnis Agustus yang bergairah kemungkinan akan
meningkatkan ekspektasi tentang data Fed lainnya pada bulan tersebut.
Survei ini, diikuti secara luas sebagai indikator tren sektor
manufaktur, berkorelasi dengan indeks manufaktur ISM dan indeks produksi
industri.
Perak untuk pengiriman September kehilangan 8,2 sen, atau 0,42
persen, menjadi ditutup pada 19,415 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Oktober turun 9,9 dolar AS, atau 0,69 persen, menjadi ditutup
pada 1.419,3 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Harga emas terus turun
Jumat, 22 Agustus 2014 7:25 WIB