Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah di pasar sport antarbank
Jakarta, Selasa sore, menguat 47 poin menjadi Rp12.122 dari posisi
penutupan sebelumnya Rp12.169 per dolar AS.
"Mata uang rupiah
menguat terhadap dolar AS menjelang dirilisnya data inflasi September
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Oktober 2014," kata Pengamat
Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Selasa.
Menurut
dia, angka inflasi September 2014 diperkirakan masih stabil sehingga
target laju inflasi pada tahun ini sebesar 4,5 plus minus satu persen
dapat tercapai. Naiknya harga gas elpiji 12 kg diprediksi tidak terlalu
signifikan.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa peluang dolar AS untuk
kembali bergerak menguat terhadap rupiah masih cukup terbuka, pasar
keuangan domestik masih dibayangi oleh kenaikan suku bunga bank sentral
AS (the Fed).
"Naiknya suku bunga AS akan membuat dolar AS diminati pelaku pasar
karena dinilai dapat memberikan gain tinggi, ekspektasi kenaikan suku
bunga masih kuat seiring berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi AS,"
katanya.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa
penguatan rupiah masih tertahan seiring dengan investor juga sedang
mewaspadai risiko politik Indonesia.
Sebagian kalangan pelaku
pasar ragu akan kemampuan Presiden Indonesia berikutnya dalam
menjalankan program reformasi struktural yang dicanangkannya mengingat
koalisi partai pendukung yang minim.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga terlihat berhati-hati
menjelang publikasi data neraca perdagangan, dan manufaktur Indonesia
pada 1 Oktober mendatang.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada
12.212 per dolar AS, lebih lemah dari posisi sebelumnya 12.120 per dolar
AS.
Rupiah Selasa sore menguat 47 poin
Selasa, 30 September 2014 17:31 WIB