Bengkulu (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo menyatakan, jajaran
pemerintahannya bakal membenahi data terkait jumlah penerima beragam
kartu kepada warga miskin yang menerima bantuan sebagai bagian
kompensasi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"(Ditemukan data jumlah penerima di) Kementerian Kesehatan beda, BPS
beda, Kementerian Sosial beda," kata Presiden di sela-sela pemantauan
penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Pos
Bengkulu, Rabu.
Jokowi menyatakan hal tersebut, ketika ada wartawan yang menanyakan
bedanya data jumlah warga miskin sesuai BPS dengan data jumlah penerima
kartu.
Presiden mengemukakan bahwa pertanyaan yang layak diajukan adalah
pihak pemerintahan memegang data yang mana, atau data institusi mana
yang dipergunakan.
"Ini yang akan kita benahi. Kita akan perbaiki biar jelas," ujarnya.
Presiden juga menyatakan bahwa sesuai target yang ditentukan
sebelumnya, pemerintah bakal merampungkan pendistribusian tahap awal
Kartu Keluarga Sejahtera pada akhir tahun 2014 ini.
Untuk itulah, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya
"blusukan" ke berbagai daerah atau provinsi seperti yang telah dilakukan
ke berbagai lokasi.
"Kami turun ke daerah atau provinsi biar ke depan kelihatan terang benderang dan jelas," tuturnya.
Setelah dari Bengkulu, Presiden diagendakan untuk terbang ke
Provinsi Riau sebagai tempat terakhir yang disambangi dalam kunjungannya
ke Pulau Sumatera, 25-26 November 2014.
Presiden bakal benahi data terkait penerima kartu
Rabu, 26 November 2014 15:06 WIB