Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sejak 1 Januari 2015, ternyata tak mempengaruhi harga bahan makanan di Kota Gorontalo.
"Selain cabe, tidak ada harga bahan makanan yang turun. Harga telur tetap naik, harga sayuran dan rempah-rempah sama saja," ungkap salah seorang pedagang di Pasar Selasa Kota Gorontalo, Wati Abdul, Selasa.
Penurunan harga BBM dinilai tidak bisa "mengobati" kenaikan harga kebutuhan pokok, yang terlanjur terjadi setelah pemerintah menaikkan harga BBM beberapa bulan sebelumnya.
Ia mengaku dirinya telah memprotes harga bahan makanan kepada pihak distributor, namun upayanya sia-sia.
"Penyalur juga punya alasan tidak menurunkan harga, meski pasokan sayur dan rempah banyak. Katanya gak ngaruh BBM turun seribu," tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang ayam ras dan buras di Pasar Sabtu Kota Gorontalo.
"Kalau BBM turun minimal dua ribu rupiah atau tiga ribu rupiah mungkin harga ayam dari peternak bisa turun. Sekarang harganya masih stabil Rp75 ribu hingga Rp150 ribu untuk ayam ras," kata Ahmad Bungi (40).
Di sisi lain, para pedagang kuliner di Kota Gorontalo mengaku sudah justru menaikkan harga makanan sejak memasuki tahun baru.
"Solusinya adalah harga makanan kami naikkan, karena menurut prediksi semua harga bahan pokok tidak akan mengikuti penurunan harga BBM," tukas salah seorang pedagang, Yulinda.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Selain cabe, tidak ada harga bahan makanan yang turun. Harga telur tetap naik, harga sayuran dan rempah-rempah sama saja," ungkap salah seorang pedagang di Pasar Selasa Kota Gorontalo, Wati Abdul, Selasa.
Penurunan harga BBM dinilai tidak bisa "mengobati" kenaikan harga kebutuhan pokok, yang terlanjur terjadi setelah pemerintah menaikkan harga BBM beberapa bulan sebelumnya.
Ia mengaku dirinya telah memprotes harga bahan makanan kepada pihak distributor, namun upayanya sia-sia.
"Penyalur juga punya alasan tidak menurunkan harga, meski pasokan sayur dan rempah banyak. Katanya gak ngaruh BBM turun seribu," tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang ayam ras dan buras di Pasar Sabtu Kota Gorontalo.
"Kalau BBM turun minimal dua ribu rupiah atau tiga ribu rupiah mungkin harga ayam dari peternak bisa turun. Sekarang harganya masih stabil Rp75 ribu hingga Rp150 ribu untuk ayam ras," kata Ahmad Bungi (40).
Di sisi lain, para pedagang kuliner di Kota Gorontalo mengaku sudah justru menaikkan harga makanan sejak memasuki tahun baru.
"Solusinya adalah harga makanan kami naikkan, karena menurut prediksi semua harga bahan pokok tidak akan mengikuti penurunan harga BBM," tukas salah seorang pedagang, Yulinda.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015